Jakarta (ANTARA) - Pesawat ARJ21 ke-100 telah dikirim ke pelanggannya pada Kamis (29/12), membawa pesawat jet penumpang pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh China itu ke tahap baru produksi massal dan operasi skala besar.

Orang dalam di industri pesawat tersebut mengatakan pengiriman 100 pesawat ARJ21 menunjukkan bahwa kinerja operasional pesawat itu setara dengan jenis pesawat utama yang serupa, dan keamanan serta keandalan ARJ21 telah diuji sepenuhnya oleh sejumlah maskapai penerbangan dan pasar penerbangan sipil.

Saat ini, 100 pesawat ARJ21 tengah beroperasi di 316 rute penerbangan, menghubungkan 118 kota dan dengan aman mengangkut hampir 6 juta penumpang hingga saat ini, demikian menurut Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC), yang mengembangkan ARJ21.

COMAC memperoleh lisensi produksi pesawat ARJ21 yang dikeluarkan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China pada Juni 2017. Perusahaan itu memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 50 pesawat ARJ21.

Pada 18 Desember, COMAC mengirim sebuah pesawat jet ARJ21 kepada klien luar negeri pertamanya, maskapai TransNusa asal Indonesia, menandai pengiriman pertama pesawat jet penumpang buatan China tersebut ke pasar luar negeri.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022