Jakarta (ANTARA) - Pengaruh penting Eropa di bursa saham dunia terus menurun, menurut perusahaan konsultan Ernst and Young (EY) Jerman pada Kamis (29/12).

Hanya 15 dari 100 perusahaan paling bernilai di dunia berasal dari Eropa, turun dari 16 perusahaan pada 2021, menurut EY.

Sebelum krisis keuangan pada akhir 2007, 46 dari 100 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar terdaftar di Eropa, menurut studi EY.

Peran Jerman secara spesifik mengalami penurunan, dengan tidak adanya satu pun perusahaan dari ekonomi terbesar Eropa itu yang masuk dalam daftar tersebut. Tahun lalu, perusahaan perangkat lunak SAP dan perusahaan teknologi Siemens masih masuk dalam daftar 100 perusahaan teratas.

"Apa yang diperhitungkan di bursa saham bukanlah keberhasilan di masa lalu, melainkan prospek masa depan," kata Henrik Ahlers, Ketua Dewan Manajemen EY Jerman.   
 
China berada di urutan kedua, dengan 15 dari 100 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Jumlah perusahaan China dalam daftar itu naik 50 persen dalam kurun waktu satu tahun, menurut studi tersebut. (Xinhua)


Dominasi Amerika Serikat (AS) di bursa saham dunia tidak banyak berubah meski saham teknologi AS kehilangan nilai pasar, menurut studi. Jumlah perusahaan AS dalam daftar 100 perusahaan paling bernilai di dunia turun menjadi 61 perusahaan, berkurang 1 perusahaan dibandingkan tahun lalu.

China berada di urutan kedua, dengan 15 dari 100 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Jumlah perusahaan China dalam daftar itu naik 50 persen dalam kurun waktu satu tahun, menurut studi tersebut.

Raksasa teknologi AS Apple masih menjadi perusahaan paling bernilai di dunia per akhir 2022, menurut studi. Perusahaan minyak dan gas Arab Saudi, Saudi Aramco, berada di urutan kedua, dan merupakan satu-satunya perusahaan di antara 10 perusahaan teratas yang berkantor pusat di luar AS.
 
   Dominasi Amerika Serikat (AS) di bursa saham dunia tidak banyak berubah meski saham teknologi AS kehilangan nilai pasar, menurut studi. Jumlah perusahaan AS dalam daftar 100 perusahaan paling bernilai di dunia turun menjadi 61 perusahaan, berkurang 1 perusahaan dibandingkan tahun lalu. (Xinhua)


Sebagian besar perusahaan dengan nilai tertinggi di pasar saham global mengalami tren penurunan pada 2022. Menurut EY, 100 perusahaan teratas kehilangan total kapitalisasi pasar sebesar 7,2 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.731) sepanjang tahun ini.

Secara spesifik, perusahaan-perusahaan teknologi menjadi kelompok yang paling terpengaruh, dengan nilai pasar saham gabungan mereka anjlok 33 persen. Perusahaan-perusahaan terkemuka AS, yakni Tesla, Apple, Meta, Microsoft, Alphabet, dan Amazon, saja kehilangan nilai gabungan sebesar 4,6 triliun dolar AS.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022