Jakarta (ANTARA News) - Kelompok delapan negara berkembang (Developing 8/D-8) yang terdiri dari Iran, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Indonesia, Nigeria, dan Turki pada 13 Mei 2006, akan menandatangani Preferential Trade Area agreement di Bali. "PTA merupakan sub anaknya FTA, seperti ASEAN dulu sebelum jadi FTA dengan PTA dulu," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kepada wartawan di Departemen Perdagangan, Jakarta, Senin. Menurut Mari, setelah dilakukan penandatanganan PTA itu akan dilanjutkan negosiasi para pejabat tinggi dari negara-negara berkembang ini. "PTA berisi kesepakatan berapa persen penawaran keringanan tarif perdagangan dan penentuan produk yang masuk kategori antar delapan negara ini. Dan akan ada pembahasan skema Rules Of Origin (Surat keterangan asal)," kata Mari. Sebelumnya, para pejabat senior negara D8 tersebut bertemu pada Senin-Selasa (3-4 April 2006) di Bali dalam rangka membahas kerangka kerja (framework) kesepakatan bidang perdagangan. Pertemuan tingkat kepala negara D-8 yang ke-enam akan berlangsung pada 12-13 Mei 2006. Sebelumnya, pada 10-11 Mei 2006 digelar pameran dagang anggota D-8 dan pertemuan bisnis antara pengusaha. D-8 adalah kelompok negara yang sebagian besar berpenduduk muslim. D-8 yang dibentuk di Istambul 15 Juni 1997 adalah aliansi untuk pembangunan ekonomi. Tujuan dibentuknya D-8 adalah untuk meningkatkan posisi negara berkembang dalam perekonomian dunia, menciptakan kesempatan baru dalam kerjasama perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan tingkat internasional dan menyediakan standar kehidupan yang lebih baik.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006