Jakarta (ANTARA) - Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengenang mantan Paus Benediktus XVI sebagai sosok pemimpin yang beriman kuat dan bersahabat karena mampu merangkul semua golongan dalam masyarakat.

“Beliau telah meninggalkan banyak legacy dalam dokumen yang istimewa sekali. Beliau telah meninggalkan umat dan gereja Katolik sedunia, kehadiran beliau selalu akan dikenang dan selalu didoakan,” kata Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo V. Adi Prasojo saat ditemui ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Romo Adi menuturkan selama masa hidupnya, Paus Emeritus Benediktus XVI yang meninggal dunia pada usia 95 tahun tersebut memimpin semua gereja dan jemaat Katolik dengan sangat beriman. Beliau telah mendedikasikan dirinya menulis banyak ilmu penting terkait keimanan.

Baca juga: Mantan Paus Benediktus meninggal dunia pada usia 95 tahun di Vatikan

Walaupun selama masa kepemimpinan mantan Paus Benediktus XVI yang berasal dari Jerman dan menjadi profesor tersebut dilanda banyak badai masalah, dengan kerendahan hati dirinya bersedia mengundurkan diri.

Menurut Romo Adi, pengunduran diri tersebut merupakan wujud iman Paus Emeritus Benediktus XVI yang diresapi sebagai suatu hal yang bersinar bagi semua jemaat.

“Selama beliau memimpin sudah mengeluarkan tulisan luar biasa agar para umat semakin beriman, ketika beliau mengundurkan diri itu banyak timbul spekulasi kenapa mengundurkan diri, tetapi saya pribadi melihat itu adalah jalan kerendahan hati yang beliau pilih sebagai murid Tuhan,” katanya.

Romo Adi juga mengatakan, ketika bertemu secara langsung dengan Paus Emeritus Benediktus XVI pada tahun 2008 silam dalam sebuah acara kepemudaan di Sydney, Australia, beliau tidak memberikan kesan yang kaku ataupun bergaya sebagaimana pemimpin Jerman pada masa itu.

Baca juga: Menag sebut Paus Benediktus sosok yang menjembatani perbedaan

Beliau justru berkeliling menyapa para pemuda, rohaniwan, dan para imam muda dengan penuh kehangatan dan senyuman di wajahnya. Membuat semua orang yang hadir pada waktu itu histeris dan menyambutnya dengan penuh suka cita.

“Beliau juga dalam masa kepemimpinannya merangkul banyak pihak secara internal dalam Katolik baik yang aliran keras, moderat maupun yang ekstrem itu beliau rangkul semua,” ujar Romo Adi.

Kepergian Benediktus XVI menjadi duka mendalam bagi seluruh jemaat Katolik dan gereja di seluruh dunia. Oleh karena itu, Romo Adi meminta seluruh jemaat untuk memberikan intensi khusus pada malam misa yang diselenggarakan pada hari ini dan besok untuk fokus mendoakan Benediktus XVI.

Romo Adi menyebutkan hal tersebut sangat penting, mengingat waktu pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI belum bisa dipastikan karena terdapat sejumlah protokol dari Vatikan yang harus dipatuhi. Dia berharap semua pihak dapat mengawal kepergian Benediktus XVI dengan penuh cinta kasih dan doa yang tulus.

Baca juga: Paus Fransiskus sebut pendahulunya Benediktus sakit parah

“Kita meyakini dengan semua hal yang beliau hadirkan dan berikan pada gereja, banyak hal yang beliau lakukan di gereja. Semoga beliau mengalami keabadian di surga,” katanya.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022