Hong Kong (ANTARA) - Inggris dinilai perlu memisahkan diri dari Amerika Serikat (AS) terkait isu soal China dan mengembangkan hubungan yang lebih konstruktif dengan negeri Tirai Bambu, demikian opini yang dipublikasikan oleh South China Morning Post (SCMP).

Pernyataan kebijakan luar negeri pertama Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada November 2022 berbeda intonasi dari pendahulunya, Liz Truss, yang diperkirakan melabeli China sebagai "sebuah ancaman," sebut artikel itu dikutip Xinhua pada Selasa.

Sunak menuturkan Inggris harus mengakui peran yang dimainkan China dalam urusan global dan mendukung keterlibatan alih-alih retorika Perang Dingin, jelas artikel tersebut.

Sunak dinilai akan berhati-hati dengan sayap kanan partainya mendorong sikap yang lebih agresif.

Namun ada banyak alasan bagi Inggris dan China untuk menemukan cara bekerja sama mengingat kedua negara memiliki hubungan yang sudah lama terjalin, termasuk di bidang bisnis, budaya, olahraga, pendidikan, dan pariwisata.

"Inggris akan sangat disarankan juga untuk mengembangkan kebijakannya sendiri yang berbeda," demikian artikel itu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023