Beijing (ANTARA) - Kota-kota di seantero China mulai ramai dan hiruk-pikuk warga setempat kembali pulih seperti semula menyusul penerapan langkah-langkah respons COVID-19 yang dioptimalkan di negeri Tirai Bambu itu.

Restoran-restoran kembali membuka layanan makan mereka, baik di dalam ruangan maupun di pusat-pusat perbelanjaan.

"Pada Malam Tahun Baru, pelanggan mulai mengantre pada siang hari," kata Sha Jingjing, manajer sebuah restoran hotpot di Distrik Chaoyang, Beijing.

"Kami menerima lebih dari 1.000 pengunjung yang menyantap makanan di dalam ruangan pada hari itu, yang membuat kami lebih percaya diri pada bisnis kami." dia menambahkan.

Yang Xiulong, Ketua Dewan Restoran Yan Beijing, sebuah jaringan restoran kelas atas dengan 30 cabang di ibu kota China, mengatakan bahwa dirinya merasakan hal serupa. "Saya pikir industri katering akan membutuhkan waktu lama untuk pulih. Namun, melihat situasi saat ini, saya yakin proses pemulihannya pasti akan pesat," ujarnya.

Di Guijie, sebuah jalan terkenal di kalangan pecinta udang karang (crawfish) pedas dan penggemar kudapan tengah malam, banyak bisnis kembali beroperasi nonstop.

Sejumlah tujuan perjalanan populer seperti kota resor Sanya atau Zhangjiakou, tempat yang menawarkan beragam olahraga salju dan es, menyambut masuknya wisatawan selama tiga hari liburan Tahun Baru, dengan banyak hotel yang sudah penuh dipesan.

Para staf di Pullman Resort Xishuangbanna di Provinsi Yunnan mengatakan bahwa kamar-kamar populer telah dipesan satu pekan sebelum liburan dimulai.

Vitalitas ekonomi juga telah terlihat di pusat-pusat perbelanjaan dan toserba yang dipadati pengunjung. Sistem pemantauan yang dikembangkan oleh Baidu Maps menunjukkan bahwa indeks kemacetan pusat perbelanjaan di kota-kota seperti Chongqing, Xi'an, Beijing, dan Shenzhen meningkat secara signifikan pada 1 Januari.

Menurut Laboratorium Mahadata Pasar Konsumen (Shanghai), total konsumsi luring (offline) Shanghai mencapai 12,01 miliar yuan (1 yuan = Rp2.282) dari 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Bisnis-bisnis di banyak kota telah mengeluarkan kupon konsumsi untuk menarik pembeli. Pada akhir Desember, Hohhot di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, mengeluarkan voucer dengan total nilai hingga 38 juta yuan, mencakup konsumsi di sejumlah sektor seperti retail, katering, peralatan rumah tangga, mobil, dan e-commerce.

Sebuah outlet belanja setempat mencatat peningkatan arus pelanggan yang signifikan selama liburan Tahun Baru, yang menyambut lebih dari 30.000 orang per hari. "Kami mengadakan banyak promosi, dan kupon yang dikeluarkan oleh pemerintah juga membantu menggenjot penjualan kami," ujar Yang Haiyan, Manajer Outlet Wangfujing di Hohhot.

Guo Hongtu, seorang pejabat biro perdagangan Hohhot, mengatakan arus pelanggan di pusat perbelanjaan, pasar swalayan, dan restoran di kota itu telah pulih hingga 70 persen dari tingkat normal.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023