Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu Rosjonsyah mengatakan adanya rekonsiliasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan pemberian pendampingan pada target sasaran mampu meningkatkan aksi konvergensi lintas sektor dalam menurunkan angka prevalensi stunting.

“Dalam penanganan stunting tidak akan berhasil jika hanya dilakukan dengan mempertahankan ego sektoral. Pemanfaatan Elsimil dan google form bagi TPK penting dalam mendukung percepatan penurunan potensi dan risiko stunting dari sektor hulu,” kata Rosjonsyah dalam keterangan BKKBN di Jakarta, Senin.

Rosjonsyah menuturkan dalam menyiapkan generasi Indonesia Emas tahun 2045, pihaknya bersama BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu sudah menggelar monitoring dan evaluasi program percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Kasus stunting di Mukomuko tertinggi di Bengkulu capai 10,38 persen

Selain itu, evaluasi juga digelar guna memantau pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) dan google form yang dikerjakan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Rosjonsyah optimistis melalui pendampingan pelaksanaan pembinaan monitoring dan evaluasi (monev) percepatan penurunan stunting sekaligus evaluasi pemanfaatan Elsimil dan google form oleh kader TPK mampu meningkatkan pemahaman tenaga teknis lapangan dalam memberikan pendampingan yang maksimal kepada keluarga berisiko stunting.

Ia mengingatkan semua pihak untuk terus mencegah terjadinya perkawinan di usia anak dan mengoptimalkan kesuksesan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), sehingga intervensi yang dilakukan bisa terpantau dengan baik.

Selain mencegah anak terpapar stunting, BAAS juga bermanfaat bagi keluarga berisiko, ibu hamil, ibu pasca-persalinan melalui pemberian asupan gizi yang cukup.

“Semua lintas dan elemen punya peran strategis turunkan stunting melalui peran intervensi sensitif, baik oleh dinas ketahanan pangan, PUPR, Kemenag dan yang sangat berperan, yakni pemerintah desa,” ucapnya.

Baca juga: Menko PMK minta Pemprov Jambi tekan angka stunting jadi satu digit

Baca juga: Kemenko PMK ingatkan perlunya kolaborasi program penurunan stunting


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi menambahkan monitoring secara maraton di kabupaten/kota sangat bermanfaat untuk mengkoordinasi kegiatan dalam rangka mencapai sasaran kinerja percepatan penurunan stunting.

Rusman menambahkan penurunan stunting harus dilakukan secara konvergensi dan mengidentifikasi kelompok penyumbang potensi risiko stunting, yaitu keluarga berisiko, mulai remaja, calon pengantin, ibu hamil hingga balita.

“Monitoring bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program percepatan penurunan stunting terlaksana dan mendukung kegiatan terpadu dan terkoordinasi dalam rangka mencapai sasaran kinerja percepatan penurunan stunting lintas sektor yang terintegrasi,” ujar Rusman.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023