Makassar (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pemerintah kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan untuk memperkuat perencanaan penanggulangan bencana agar dapat mengurangi tingkat bencana ke depan.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto di Makassar, Senin, mengatakan penilaian mitigasi pencegahan bencana bisa dilihat berjalan baik jika bencana tahun depan lebih menurun atau dampaknya bisa ditekan seminimal mungkin.

Baca juga: Kepala BNPB serahkan dana siap pakai Rp500 juta ke Pempov Sulsel

"Saya tekankan daerah berfikir bagaimana misalkan dengan intensitas hujan yang sama pada 2024, namun tidak banjir seperti tahun ini. Kalaupun tetap terjadi banjir maka tetap lebih kecil dari tahun ini," ujar dia pada acara Rakor Dampak Bencana Hidrometeorologi di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel.

Ia menjelaskan, kepala daerah tentunya orang yang paling mengerti kondisi wilayah adalah kepala daerah. Dirinya telah berdiskusi dengan kepala daerah dan memberikan penekanan agar pemda merencanakan apa-apa yang harus diperbaiki, supaya tidak terjadi lagi di tahun depan.

Baca juga: BNPB: 3.531 bencana terjadi sepanjang 2022

Dalam kesempatan itu pula, dirinya juga mengimbau agar daerah yang mengalami bencana agar tidak malu, atau gengsi mengeluarkan status tanggap darurat jika tidak mampu menangani sendirian. Alasannya karena pusat khususnya BNPB baru bisa turun membantu jika tidak ada status tanggap darurat dari daerah yang mengalami bencana.

Selain itu, kata dia, masyarakat yang menjadi korban jika lama mendapatkan penanganan justru semakin lama pula mengalami penderitaan.

Baca juga: BNPB: Sulawesi Selatan gunakan teknologi modifikasi cuaca

"Tidak ada satu institusi yang mampu mengatasi sendiri bencana yang terjadi. Kolaborasi dengan berbagai pihak saja kadang-kadang hasilnya tidak maksimal apalagi hanya ditangani tingkat kabupaten dan kota atau provinsi," ujarnya.



 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023