Lebak (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 16 rumah rusak akibat pergerakan tanah usai dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir beberapa hari lalu.
 
"Beruntung, pergerakan tanah itu tidak menimbulkan korban jiwa,"kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agustus Riza Faizal dalam keterangannya di Lebak, Selasa.
 
Masyarakat yang terdampak pergerakan tanah menimpa di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
 
Berdasarkan pendataan di lapangan tercatat sebanyak 16 rumah rusak dengan kategori rusak berat dan sedang juga 18 rumah terdampak pergerakan tanah.
 
"Semua warga korban pergerakan tanah itu warga Desa Cigoong Utara," katanya menjelaskan.
 
Baca juga: Puluhan rumah di Lebak terdampak longsor dan pergerakan tanah

Baca juga: Pemkab Lebak perbaiki jalan yang ambles akibat pergerakan tanah
Menurut dia, BPBD Lebak hingga kini masih melakukan pendataan, karena korban pergerakan tanah juga terjadi di sejumlah kecamatan.
 
Apalagi, saat ini cuaca ekstrem yang ditandai hujan tinggi disertai angin kencang dan petir, sehingga masyarakat harus waspada bencana alam.
 
Pemerintah daerah akan membantu masyarakat yang terdampak pergerakan tanah untuk meringankan beban ekonomi mereka.
 
"Kami tahun lalu warga terdampak pergerakan tanah dapat bantuan pembangunan hunian tetap," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Kepala Desa Cigoong Utara Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Habibi mengatakan warga korban pergerakan tanah di wilayahnya kini sudah ditinjau oleh beberapa instansi terkait untuk memberikan bantuan bahan pokok.
 
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu warga korban pergerakan tanah, terutama pembangunan hunian tetap," katanya.

Baca juga: 48 keluarga terdampak tanah bergerak di Lebak dapat dana tunggu hunian

Baca juga: Tujuh rumah roboh karena tanah bergerak di Lebak


 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023