Seoul (ANTARA) - Keputusan China untuk menangguhkan penerbitan visa jangka pendek di Korea Selatan "sangat disayangkan", kata Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin, Rabu.

Penangguhan visa oleh Kedutaan Besar China di Korsel, Selasa, merupakan aksi balasan pertama Beijing terhadap negara-negara yang memberlakukan pembatasan COVID-19 kepada pengunjung dari China.

"Sangat disayangkan China melakukan tindakan balasan dengan sepenuhnya menangguhkan penerbitan visa jangka pendek," kata Park kepada pers.

Dia menambahkan bahwa Korsel masih menerbitkan visa bagi pengunjung dari China untuk urusan penting atau tujuan kemanusiaan.

Minggu lalu, Korsel mensyaratkan tes PCR kepada pengunjung dari China, mengikuti sejumlah negara lain yang memberlakukan pembatasan karena khawatir dengan lonjakan infeksi setelah China secara tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol-COVID yang ketat.

Pengunjung juga harus menunjukkan hasil negatif tes PCR yang dijalani dalam 48 jam sebelum memulai perjalanan mereka, atau tes cepat antigen yang dijalani dalam 24 jam.

Beberapa wisatawan China mengeluhkan pembatasan tersebut, yang terketat di antara aturan-aturan baru negara lain, tetapi Korsel menjelaskan bahwa mereka tidak melakukan diskriminasi.

"Semua pelaku perjalanan domestik dan mancanegara yang datang ke Korea Selatan dari China harus mematuhi aturan terbaru itu, dan tidak ada diskriminasi berdasarkan kebangsaan," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea dalam sebuah pernyataan.

Badan tersebut menambahkan bahwa tindakan tersebut "tak terelakkan" dan "bersifat sementara".

Park meminta Beijing untuk membuat keputusan karantina berdasarkan alasan ilmiah dan objektif. Dia menambahkan bahwa Seoul akan meninjau kebijakannya berdasarkan situasi COVID di China.

Park mengatakan dirinya tidak berpikir bahwa aturan tersebut membawa dampak negatif pada hubungan Korsel-China.

"Kami akan menjaga sikap objektif kami yang berbasis sains terkait aturan karantina," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korsel berjanji untuk melakukan upaya diplomasi "percaya diri" dengan China.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang negara kedua terkena balasan masuk ke China
Baca juga: China tangguhkan penerbitan visa bagi warga Korsel
Baca juga: Korsel temukan warga China yang kabur saat akan dikarantina

 

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023