Jakarta (ANTARA) - Memiliki media sosial adalah hal wajib bagi perusahaan pada era digital, unggahan di media sosial bisa menjadi etalase promosi produk dan layanan.

Sama seperti pengguna media sosial pada umumnya, perusahaan juga tidak luput dari ancaman siber. Terkadang penjahat siber mengeluarkan jurus tingkat tinggi untuk menyusup ke media sosial perusahaan.

Lembaga keamanan siber Kaspersky, dalam keterangannya pada Selasa, melihat setidaknya ada tujuh hal yang harus diketahui administrator atau pengelola media sosial perusahaan.

1. Berhati-hati dengan pesan langsung
Perusahaan harus berhati-hati terhadap informasi apa yang pernah mereka bagikan melalui pesan langsung (direct message). Komunikasi dengan mitra perusahaan adakalanya berlangsung melalui fitur pesan langsung media sosial.

Jika akun media sosial perusahaan sampai diambil alih peretas, dikhawatirkan penjahat siber akan mengantongi sejumlah informasi dan data perusahaan yang ada di pesan langsung.

Untuk menghindari risiko, biasakan hapus percakapan setelah percakapan selesai atau ketika komunikasi sudah tidak lagi relevan.

2. Tinjau unggahan lama
Sama halnya dengan pesan langsung, mungkin saja unggahan lama secara tidak sengaja mengandung informasi penting yang tidak perlu diketahui publik atau yang sudah tidak relevan.

Sesuatu yang dianggap wajar kemarin, belum tentu tetap wajah hari ini. Misalnya, kampanye iklan berisi lelucon yang diunggah beberapa tahun lalu, mungkin hari ini lelucon itu dianggap tidak layak.

Pengelola akun media sosial perusahaan bisa meluangkan waktu untuk meninjau unggahan lama supaya tidak menimbulkan risiko bagi citra perusahaan.

Baca juga: Pakar temukan serangan "phishing" mulai sasar data riset universitas

Baca juga: Email spam banyak beredar di Asia Pasifik

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023