Hanoi (ANTARA) - Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah mengajukan pengunduran dirinya setelah Partai Komunis yang berkuasa menemukan bahwa dia bertanggung jawab atas pelanggaran dan kesalahan sejumlah pejabat di bawahnya.

Kabar itu disampaikan oleh kantor berita resmi negara tersebut, Vietnam News Agency, Selasa.

"Karena menyadari tanggung jawabnya kepada partai dan rakyat, beliau menyampaikan permohonan pengunduran diri posisi yang ditugaskan padanya, mundur dari jabatannya, dan pensiun," kata media tersebut, yang mengutip Komite Pusat partai berkuasa itu. 

Phuc (68 tahun), yang merupakan mantan perdana menteri, memegang jabatan presiden--yang sebagian besar seremonial-- itu selama kurang dari dua tahun. Belum ada kepastian siapa yang akan menggantikan dia.

Terdapat berbagai spekulasi mengenai pengunduran diri Phuc pascapemecatan dua wakil perdana menteri Vietnam, yang bekerja di bawah Phuc saat dia memimpin pemerintah.

Supaya diterima, pengunduran diri Phuc memerlukan persetujuan dari Majelis Nasional.

Reuters, Senin (16/1), melaporkan bahwa badan legislatif tersebut akan menyelenggarakan pertemuan luar biasa dan langka pekan ini.

Vietnam tidak memiliki penguasa tertinggi dan secara resmi dipimpin oleh empat pilar, yakni sekretaris Partai Komunis, presiden, perdana menteri, dan kepala parlemen.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vietnam pecat dua wakil perdana menteri di tengah gerakan antikorupsi

Baca juga: Jokowi terima kunjungan kenegaraan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc

 

RI-Vietnam sepakati lima sektor kerja sama bilateral dan kawasan

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023