Kami berharap setiap kegiatan tersebut dapat dipromosikan dengan baik sehingga mampu mendatangkan pengunjung sehingga hotel dan restoran yang ada di Sumbar dapat terisi.
Padang (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat meminta pemerintah daerah memperbanyak kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sepanjang 2023 sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi.

Ketua PHRI Sumatera Barat, Rina Pangeran di Padang, Rabu, mengatakan Pemprov Sumbar telah meluncurkan 77 kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan di Sumbar pada 2023 dan pihaknya berharap seluruh kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana dan melibatkan seluruh sektor pariwisata.

"Kami berharap setiap kegiatan tersebut dapat dipromosikan dengan baik sehingga mampu mendatangkan pengunjung sehingga hotel dan restoran yang ada di Sumbar dapat terisi," kata dia.

Baca juga: Sandiaga yakin IKN pindah tak mempengaruhi situasi hotel di Jakarta

PHRI tentu berharap pemerintah daerah mampu membawa kegiatan berkala nasional yang fokus dalam kegiatan MICE misalnya kegiatan dokter se-Indonesia atau kegiatan kementerian.

Dalam kegiatan tersebut ada pengunjung dari seluruh Indonesia minimal 500 hingga 1.000 orang dan mereka akan menghabiskan uang mereka di Sumbar mulai dari penginapan, makanan, travel, restoran dan lainnya.

"Meningkatnya kunjungan membuat roda ekonomi bergerak dan kami berharap kalender pariwisata Sumbar ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan," kata dia.

Ia mengatakan,   pada 2023 ini potensi kunjungan terbesar masih wisatawan Nusantara karena ada isu global seperti perang Ukraina dan Rusia serta lainnya membuat kunjungan wisatawan mancanegara sedikit berkurang.

Sepanjang 2022 mulai dari Juni tingkat keterisian hotel di Sumatera Barat sekitar 40 hingga 50 persen dan pada lahir tahun memang terjadi peningkatan namun hanya sejumlah hotel saja yang penuh.

"Secara menyeluruh keterisian kamar masih di angka 50 persen. Memang ada hotel yang penuh namun secara rata-rata mungkin jumlahnya di angka 50 persen," kata dia.

Menurut dia sebelum Juni tingkat keterisian kamar hotel di Sumbar memang anjlok sejak pandemi COVID-19 dan berkisar di angka 20 hingga 30 persen.

"Kami berharap pemerintah ikut terlibat dalam menciptakan peluang jumlah kunjungan ke Sumbar terus meningkat," kata dia.

Baca juga: Kemenparekraf minta pemda promosikan event ke daerah-daerah tetangga

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan Dinas Pariwisata Sumatera Barat juga telah membuat kalender kegiatan pariwisata yang akan dilaksanakan di Sumatera Barat sepanjang tahun 2023 dan sejauh ini ada 77 kegiatan pariwisata yang akan digelar dan kemungkinan akan bertambah.

"Di awal tahun ini ada Festival Cap Go Meh di Kota Padang yang merupakan puncak perayaan Imlek yang dirayakan oleh etnis Tionghoa di Kota Padang," kata dia.

Ia berharap kegiatan ini dapat merangsang dan membuka kunjungan wisata agar datang ke Sumatera Barat untuk mengikuti sejumlah kegiatan pariwisata.

Menurut dia orang datang ke Sumatera Barat bukan karena alamnya yang indah karena seluruh alam Indonesia itu indah diciptakan Allah SWT.

"Orang datang ke Sumatera Barat itu karena budaya dan ini yang coba kami kembangkan bersama agar kegiatan budaya yang ada dikemas sedemikian rupa menjadi agenda wisata," kata dia.

Ia mengatakan gubernur berpesan agar pihaknya jangan membuat agenda wisata yang kaleng-kaleng namun membuat kegiatan yang mampu menarik wisatawan datang berkunjung ke Sumatera Barat.

"Ini yang menjadi tugas bersama untuk melakukan promosi dan mengenalkan kebudayaan Sumbar ke wisatawan agar datang mengunjungi Sumatera Barat," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023