Kami proyeksikan di 2023 dengan B35 yang terserap 13,15 juta kiloliter, anggaran yang diperlukan sekitar Rp30 triliun sampai Rp31 triliun, yang telah diputuskan oleh Komite Pengarah dan BPDPKS,
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman menganggarkan dana hingga Rp31 triliun untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada badan usaha yang menjual biodiesel, apabila harga biodiesel lebih tinggi dari harga solar.

Ia mencontohkan apabila harga indeks pasar (HIP) biodiesel lebih tinggi dari HIP solar, Pertamina yang menyerap biodiesel akan membeli dengan harga solar, sehingga BPDPKS akan membayar kepada badan usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) kekurangan pembayaran Pertamina.

“Kami proyeksikan di 2023 dengan B35 yang terserap 13,15 juta kiloliter, anggaran yang diperlukan sekitar Rp30 triliun sampai Rp31 triliun, yang telah diputuskan oleh Komite Pengarah dan BPDPKS,” katanya dalam Talkshow “Implementasi B35” di Jakarta, Selasa.

Namun, jika terjadi sebaliknya seperti pada Juli hingga akhir  2022, BPDPKS justru tidak melakukan pembayaran kepada badan usaha BBN karena harga biodiesel lebih rendah dari harga solar.

Baca juga: Kemenko Ekonomi sebut program B35 serap 13,15 juta kiloliter biodiesel

Pada 2021, BPDPKS membayar Rp51 triliun kepada badan usaha BBN untuk menutup selisih harga biodiesel dengan solar.

Pada 2023, ia memproyeksi harga biodiesel tidak akan berfluktuasi sehingga anggaran yang disiapkan menjadi lebih rendah dari 2021.

“Ini akan menjadi tantangan, terkait ketersediaan dana, khususnya apabila selisihnya besar sekali. Di awal 2021, harga biodiesel meningkat tajam, sedangkan solarnya turun,” katanya.

Baca juga: Gaikindo harap implementasi B35 sejalan dengan ketentuan Euro 4

Ia menyampaikan Program B35 yang akan diimplementasikan mulai 1 Februari 2023 memiliki tujuan utama menyerap produk kelapa sawit dan turunannya untuk menstabilkan harga komoditas tersebut saat sedang jatuh.

“Produksi kelapa sawit cenderung meningkat dari waktu ke waktu, kalau tidak terserap sepenuhnya akan berpengaruh terhadap harga, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penerimaan petani,” katanya.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023