Tahun 2022, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam luar biasa, kalau tahun 2021 hanya tumbuh 5,01 persen, tahun 2022 ini lebih dari 14 persen
Denpasar, Bali (ANTARA) - PT PLN (Persero), melalui anak usahanya PT PLN Batam, memastikan akan menyediakan layanan listrik superpremium untuk mendukung pertumbuhan sektor industri di Batam, Kepulauan Riau.

"Batam ini menjadi salah satu wilayah dengan pelanggan prioritas yang besar bagi PLN. Kami berkomitmen akan terus melayani kebutuhan industri di Batam. Melalui PLN Batam, kami akan menyediakan layanan yang superpremium untuk mendukung pertumbuhan industri di Batam. Dengan listrik yang andal dan terjangkau, kami yakin PLN Batam dapat menjadi jantung dari pertumbuhan ekonomi di sini," kata Dirut PLN Darmawan Prasodjo, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Kamis.

Ia memastikan bahwa PLN Grup tak hanya memberikan pasokan listrik andal, tetapi juga menyuplai kebutuhan listrik melalui sumber energi bersih.

"Kami bukan hanya menyediakan listrik, kami berkembang dan siap menghadirkan layanan yang jauh lebih beragam sesuai kebutuhan pelanggan. Batam akan menjadi role model. Dan, seantero Indonesia akan menjadikan Batam sebagai best practice dan percontohan," kata dia.

Ia pun berharap melalui pergelaran acara Investor and Bussines Forum dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di Kota Batam, Rabu (1/2/2023), geliat roda perekonomian di wilayah Batam yang berada jalur perdagangan internasional menjadi lebih optimal dan maju.

Darmawan menjelaskan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam juga mengalami lonjakan signifikan.

Berdasarkan catatan PLN, sepanjang 2022, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dari 2,56 juta megawatt hour (MWh) pada 2021 menjadi 2,94 juta MWh pada 2022.

"Tahun 2022, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam luar biasa, kalau tahun 2021 hanya tumbuh 5,01 persen, tahun 2022 ini lebih dari 14 persen. Ini menjadi sinyal pertumbuhan roda ekonomi Batam yang kembali pulih pascapandemi," katanya.

Selain itu, geliat pertumbuhan ekonomi di Batam juga terlihat dari potensi kebutuhan listrik di Batam melalui pertumbuhan industri.

Darmawan menilai potensi ini menjadi titik cerah bagi pertumbuhan ekonomi nasional mengingat Batam merupakan kawasan yang menjadi wilayah dengan potensi bisnis masa depan. Apalagi, Batam menjadi bagian dari rantai pasok komoditas Internasional.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Batam M Irwansyah Putra memastikan akan memaksimalkan pelayanan kelistrikan melalui inovasi layanan, sehingga mampu mendorong perekonomian Batam.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh PLN Batam adalah menghadirkan layanan Smart Green Service (SGS). PLN menjadikan Batam menjadi wilayah pengembangan smart grid dan juga berbasis energi hijau yang terintegrasi.

Dalam hal ini, PLN Batam memasok kebutuhan industri dengan mem-bundling layanan listrik grid, layanan green energy dari PLTS atap, smart meter, internet building, digital solution bahkan hingga data center.

"Inovasi ini merupakan hasil dari transformasi PLN yang dipimpin langsung oleh Bapak Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama. Dengan hadirnya layanan ini kami yakin kebutuhan listrik, khususnya layanan listrik bersih untuk industri dapat kami penuhi," kata Irwansyah.

Dalam acara Investor and Business Forum, PLN Batam juga melakukan beberapa penandatanganan nota kesepahaman, antara lain kerja sama penyediaan dan pengelolaan tenaga listrik total 1.008 MVA dengan delapan perusahaan, kerja sama penyediaan dan pemasangan PLTS atap dengan enam perusahaan, kerja sama pemanfaatan energi baru terbarukan, dan kerja sama dalam rangka mendukung kebutuhan kelistrikan di kawasan ekonomi khusus.

Wali Kota Batam yang diwakili Asisten I Pemerintah Kota Batam Yusfa Hendri mengapresiasi dukungan PLN dalam memasok kebutuhan listrik di Batam.

Ia menilai hadirnya listrik yang andal menjadi salah satu prioritas dalam mengembalikan geliat perekonomian Batam melalui sektor industri.

"Kami masyarakat Kota Batam berbangga kepada PLN yang telah turut membangun kembali Batam menjadi salah satu wilayah tumpuan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Yusfa.

Ia menambahkan ekonomi di Kota Batam pada 2021 mampu tumbuh 4,75 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sebesar 3,43 persen dan secara nasional 3,69 persen. Bahkan pada triwulan II tahun 2022 perekonomian Batam tumbuh 5,01 persen.

"Kami meyakini pada tahun 2022 ini rentang pertumbuhan ekonomi Batam itu ada di kisaran 5,5-6,8 persen. Ini adalah hasil dari kebijakan Pemkot Batam yang tetap menjaga aktivitas industri dan pembangunan daerah saat pandemi," kata Yusfa.

Pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari mulai pulihnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batam. Pada 2020, jumlah wisatawan hanya sekitar 2.000 orang, sementara pada 2022 sudah lebih dari 565 ribu.

Jumlah tersebut akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur seperti peningkatan lebar jalan, Bandar Udara Internasional Batam, dan penyediaan transportasi publik seperti lintas rel terpadu (LRT).

"Targetnya nanti bisa mencapai 30 juta, 40 juta orang yang keluar masuk ke Batam melalui bandar udara saja. Bisa kita bayangkan kalau nanti trafik sebanyak itu, tentu ini akan memunculkan multiplier effect. Ini akan memunculkan peluang-peluang bisnis yang besar dan ini tentu juga akan membutuhkan listrik yang banyak," kata Yusfa.

Baca juga: Kementerian ESDM: Rasio elektrifikasi tuntas 100 persen tahun ini
Baca juga: PLN: Listrik berbasis EBT dukung pengembangan kapasitas data Indonesia
Baca juga: Pemerintah dukung pembentukan "holding" dan transisi energi PLN

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023