Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memutuskan tidak menetapkan Tanggap Darurat Bencana gempa bumi aktivitas Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi karena tidak ada kehidupan masyarakat yang terganggu, sehingga hanya penanganan memberikan kebutuhan pangan bagi korban gempa.

"Kita tidak menetapkan kejadian bencana gempa ini sebagai Tanggap Darurat Bencana karena tidak ada kehidupan masyarakat yang terganggu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi di Garut, Jumat.

Ia menuturkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 telah mengguncang wilayah Garut menyebabkan kerusakan pada rumah warga di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang, Rabu (1/2) malam.

Pemerintah daerah, kata dia, langsung menerjunkan sejumlah petugas dari dinas terkait untuk memberikan bantuan masyarakat dan mendata kerusakan akibat gempa.

Baca juga: Tim PVMBG periksa daerah terdampak gempa Sesar Garsela di Garut

Baca juga: Wabup Garut: Kawasan wisata Darajat perlu dikaji risiko gempanya


Hasil kajian dan rapat koordinasi, kata Satria, maka diputuskan tidak ada Tanggap Darurat Bencana, sehingga tidak perlu membangun dapur umum atau memperbaiki fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakat.

"Kejadian bencana ini tidak ada yang mengungsi sehingga tidak membuat tempat pengungsian umum, tidak ada dapur umum juga," katanya.

Ia menyampaikan meski pemerintah tidak menerapkan Tanggap Darurat Bencana, namun pemerintah menetapkan Pernyataan Bencana yang artinya tetap memberikan bantuan kebutuhan pokok masyarakat.

Pemerintah daerah, kata dia, menyiapkan bantuan jatah hidup (jadup) bagi masyarakat yang rumahnya terdampak bencana gempa bumi selama 14 hari ke depan.

"Ada bantuan untuk kebutuhan jadup, ya, seperti bantuan pangan biasa, ada makanan," kata Satria.

Terkait warga yang rumahnya rusak akibat gempa, kata dia, saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi rumahnya masih bisa ditempati meski ada beberapa kerusakan ringan.

Sedangkan yang rumahnya rusak berat seperti ambruk, sementara tinggal di rumah saudara sekitar rumahnya, sambil menunggu keputusan pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana bantuan perbaikan rumah.

"Warga sudah kembali lagi ke rumahnya, jadi tidak ada yang mengungsi (pengungsian umum). Untuk bantuan nanti dihitung dulu," katanya.

Laporan sementara bencana gempa bumi telah menyebabkan 495 rumah warga rusak, terdiri dari 450 rumah di Kecamatan Pasirwangi dan 45 rumah di Kecamatan Samarang. Selain rumah ada juga delapan bangunan sekolah rusak.

Bencana itu hanya menimbulkan kerugian materi dan tidak ada korban jiwa.*

Baca juga: Wabup Garut sebut 495 rumah rusak akibat gempa Sesar Garsela

Baca juga: Gubernur Jawa Barat sebut BPBD Garut masih data korban gempa

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023