Hasilnya luar biasa dan membuat bangga, muncul sejumlah komoditas unggulan dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
Jakarta (ANTARA) - Bupati Malang, Provinsi Jawa Timur, Muhammad Sanusi mengembangkan inovasi pangan berbasis kearifan lokal sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk Kabupaten Malang yang kini berjumlah 2.611.907 jiwa.
 
"Bahan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kehidupan manusia, di mana hal ini menempati urutan pertama dalam kebutuhan pokok manusia,” kata Bupati M Sanusi dalam keterangannya diterima di Jakarta Senin.
 
Pemerintah Kabupaten Malang, kata dia melakukan penelitian dan pengembangan pangan secara terus-menerus dengan menggandeng lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pelaku usaha pangan, dan masyarakat.
 
“Inovasi pangan dilakukan berbasis kearifan lokal dan informasi global," kata dia lagi.
 
Hasilnya luar biasa dan membuat bangga, muncul sejumlah komoditas unggulan dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kini memiliki 13 komoditas unggulan yang diekspor ke luar negeri.
 
Seperti cabai rawit dikirim ke Malaysia dan Singapura, manggis ke China, singkong beku ke Belanda, Amerika Selatan, Arab Saudi, dan Jerman. Sayur ke China dan Taiwan serta pakan ternak ke Brunei Darussalam.

Baca juga: Inisiatif sawah mandiri antar Bupati Serdang Bedagai raih anugerah PWI
 
“Kami mempunyai program unggulan untuk pisang sehingga bisa diekspor ke Hong Kong. Ada pisang Sang Mulyo mempunyai berat per tandan 55 sampai dengan 70 Kg. Jumlah sisirnya 17 sampai dengan 21,” kata dia.
 
Program unggulan lainnya adalah alpukat. Saat ini, kabupaten tersebut memiliki lahan tanaman alpukat seluas sekitar 6.992 hektare.
 
​Di bidang peternakan Bupati Sanusi memperkenalkan program “Intan Berpatri Emas”, singkatan dari “inseminasi buatan beranak empat ratus ribu ekor, masyarakat sejahtera”.
 
Tujuan dari program “Intan Berpatri Emas” antara lain percepatan peningkatan populasi ternak sapi melalui kawin suntik (inseminasi buatan), meningkatkan nilai jual ternak, dan pendapatan serta kesejahteraan peternak.
 
“Selain dapat memenuhi kebutuhan sendiri, Kabupaten Malang kini bisa mengekspor susu ke Singapura, Malaysia, Hong Kong, Brunei Darussalam, Maladewa, dan Myanmar,” kata dia.
 
Dengan mengandalkan kearifan lokal dan berbasis informasi, Bupati Sanusi mendorong penduduknya untuk membangun perikanan, yakni beternak lele, nila, serta menangkap tuna.
 
Dia menjelaskan itu saat presentasi di depan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 di Kantor PWI Pusat.
 
Bupati Malang itu terpilih menjadi salah seorang penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 bersama 10 bupati/wali kota berdasarkan hasil keputusan tim juri.
 
Tim juri terdiri atas Yusuf Susilo Hartono (Ketua Tim Juri/wartawan budaya), Agus Dermawan T (pengamat kebudayaan dan seni), Atal S. Depari (Ketua PWI Pusat), Dr Ninok Leksono (wartawan senior/Rektor Universitas Multimedia Nusantara), dan Dr Nungki Kusumastuti (Dosen IKJ, penari, artis film dan sinetron).

Baca juga: PWI Pusat apresiasi inovasi kepala daerah melalui Anugerah Kebudayaan
Baca juga: PWI anugerahi Bupati Pesawaran bawa sulam jelujur ke New York

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023