Cianjur (ANTARA) - Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, pastikan air kembali mengalir ke rumah belasan ribu pelanggan di sejumlah kecamatan di Cianjur, setelah perbaikan pipa induk yang bocor di 18 titik tuntas dilakukan, Senin (6/1/2023).

Direktur Teknis Perumdam Cianjur, Syamsul Hadi di Cianjur Senin, mengatakan setelah perbaikan selama dua bulan lebih setelah gempa melanda Cianjur, seratusan petugas berhasil memperbaiki pipa induk yang patah dan bocor di belasan titik termasuk di jalur gempa dan longsor Mangunkerta-Cugenang.

"Meski sudah berhasil diperbaiki pendistribusian air belum maksimal ke masing-masing pelanggan, sehingga dibutuhkan beberapa hari sampai 100 persen normal. Proses perbaikan cukup lama terutama di wilayah Jembatan Gintung-Mangunkerta yang longsor," katanya.

Pihaknya memperkirakan air akan normal 100 persen masuk ke rumah pelanggan Selasa (7/1/2023) setelah pipa penyaluran kembali terisi air dari pipa induk yang berhasil diperbaiki. "Biasanya ada kekosongan atau tekanan udara di pipa induk, sehingga air terlambat sampai ke rumah pelanggan, kami harap besok sudah normal," katanya.

Syamsul menuturkan, saat gempa susulan kembali terjadi cukup kencang, membuat pipa induk yang baru diperbaiki kembali mengalami kebocoran, sehingga selama beberapa pekan, air tidak mengalir normal ke rumah pelanggan, dan pihaknya terpaksa mengirim tangki air untuk memenuhi kebutuhan warga dan pelanggan.

"Kalau hitungan hari sudah hampir dua bulan dilakukan perbaikan termasuk setelah diperbaiki kembali putus dan bocor akibat gempa susulan karena tingginya tekanan di masing-masing pipa induk," katanya.

Sedangkan terkait kerugian setelah gempa, tambah dia, sudah jelas ada kerugian karena saat air tidak mengalir selama satu bulan kerugian yang terjadi ditaksir mencapai Rp 1 miliar rupiah, namun hal tersebut telah dilaporkan Dirut Perumdam ke Bupati Cianjur.

"Kita sudah mendapat bantuan dari kementerian untuk pemasangan pipa induk baru sepanjang 7 kilometer dari sumber mata air Cirumput, sehingga kami berharap untuk ke depan pendistribusian tidak akan lagi terganggu," katanya.
 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023