Istanbul (ANTARA) - Pemerintah Spanyol pada Selasa mengatakan akan mengerahkan rumah sakit lapangan dan ahli medis ke Turki setelah negara itu mengalami dua gempa dahsyat di wilayah selatan yang menyebabkan ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya terluka.

Menteri Luar Negeri Spanyol Joe Manuel Albares mengumumkan bahwa rumah sakit lapangan Tim Tanggap Bantuan Teknis Spanyol (START) akan dikerahkan ke Turki untuk memberi perawatan kepada mereka yang terluka akibat gempa.

“Para profesional dari sistem kesehatan nasional akan ambil bagian," kata Albares di Twitter.

Ia menambahkan bahwa Spanyol juga akan bekerja bersama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dan mengaktifkan kesepakatan darurat dengan organisasi nonpemerintah di Suriah.

Sementara itu, Kemenlu Spanyol dalam pernyataan mengatakan bahwa rumah sakit lapangan START akan dioperasikan oleh lebih dari 70 orang, termasuk ahli kesehatan, ahli logistik, dan anggota Lembaga Kerja Sama Pembangunan Internasional Spanyol, yang memimpin dan mengkoordinasikan misi tim.

Menurut pernyataan itu, rumah sakit lapangan itu memiliki sebuah ruang operasi dan dapat menampung 20 orang pasien.

Tim tanggap darurat medis Spanyol telah diakreditasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan terdaftar pada Mekanisme Perlindungan Sipil Eropa, menurut pernyataan itu.

Unit tanggap darurat dan cepat lainnya, ERICAM, juga siap berangkat untuk operasi penyelamatan di Turki, menurut keterangan Kedutaan Besar Spanyol untuk Turki.

Kedubes itu juga menyebutkan dua tim dari ERICAM dan Unit Darurat Militer telah tiba di Turki dengan menggunakan pesawat Airbus A330 dan A400, yang diperkirakan dapat membawa 100 petugas penyelamat, peralatan teknologi, dan anjing terlatih.

Tim berangkat dari pangkalan udara Incirlik di Adana dan sedang menuju ke tempat mereka ditugaskan oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD).

Pemadam kebakaran ERICAM akan dikerahkan di wilayah Iskenderun, dan tim UME akan dikerahkan di Gaziantep, menurut kedubes. Sebelumnya, tujuan mereka adalah Kahramanmaras. 

Setidaknya 4.544 orang meninggal dunia dan 26.721 lainnya terluka setelah dua gempa dahsyat mengguncang wilayah selatan dan timur laut Turki, menurut keterangan badan bencana Turki.

Akibat luasnya wilayah terdampak gempa, setidaknya 1.622 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka di Suriah, menurut data Kementerian Kesehatan dan Pertahanan Sipil Suriah.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Taliban akan kirim bantuan Rp2,5 miliar ke Turki, Suriah
Baca juga: Korban jiwa akibat gempa dahsyat Turki dan Suriah tembus angka 8.000
Baca juga: Bocah kembar di Turki dievakuasi dari bawah puing 40 jam setelah gempa

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023