Perseroan akan selalu mengedepankan dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan dan tepat waktu dalam penyelesaian
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero), BUMN konstruksi dan investasi, mengatakan pembangunan pabrik pupuk nitrogen, phosphat, dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh menggunakan teknologi terbaru dalam proses pengepakan yaitu automatic bagging dan palletizing.

Melalui teknologi terbaru yang terdiri dari 2 automatic bagging dan 2 unit semi auto bagging dapat menghasilkan kapasitas produksi pengepakan pupuk sebanyak 1.200 kantong per hari.

"Perseroan akan selalu mengedepankan dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan dan tepat waktu dalam penyelesaian," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Proyek pembangunan pabrik pupuk tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditandai secara simbolis dengan prosesi penekanan tombol switch on dan penandatanganan prasasti pada Jumat (10/2/2023).

Dalam proyek tersebut, PT PP berperan sebagai kontraktor utama EPC yang dipercaya dan ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membangun dan mengerjakan proyek tersebut mulai dari proses desain pabrik sampai dengan dihasilkannya produk pupuk NPK dari pabrik tersebut.

Pelaksanaan pembangunan pabrik pupuk NPK murni dikerjakan oleh para enjinering dan tenaga kerja nasional tanpa adanya campur tangan dari pihak asing.

"Pembangunan pabrik pupuk NPK berhasil mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dengan menyumbang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 85,30 persen," kata Novel.

Kehadiran pabrik NPK PIM ini, katanya, memiliki dampak ikutan yang luas baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun aktivitas perekonomian lainnya dimana pabrik ini dapat menyerap tenaga kerja proyek sebanyak 1.189 orang dan 240 orang tenaga kerja pascaproyek atau pada saat beroperasi yang berasal dari lingkungan sekitar.

Selama masa pembangunannya, terdapat 35 perusahaan lokal yang telah bersinergi dalam proyek tersebut. Kehadiran pabrik pupuk ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk NPK di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Barat.

Selain itu, keberadaan pabrik pupuk ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional namun juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di Provinsi Aceh.

Pabrik NPK yang dimiliki oleh PIM ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Pemerintah dan merupakan proyek pembangunan pabrik pupuk dengan menggunakan metode Chemical Reaction yang memiliki kapasitas 500.000 metrik ton per tahun.


Baca juga: Jokowi minta komitmen cari solusi pasokan gas pabrik pupuk di Aceh
Baca juga: Wamen BUMN dorong PIM bangun ketahanan pangan dan energi
Baca juga: Pupuk Iskandar Muda lakukan pengantongan akhir 2022 dan awal 2023

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023