Sydney (ANTARA News) - Meski tokoh terkemuka media Kerry Packer meninggal tahun lalu, keluarganya tetap mempertahankan tempat puncaknya sebagai warga negara terkaya Australia, demikian survei tahunan yang disiarkan, Rabu. James Packer, yang mewarisi kerajaan media ayahnya sejak Desember 2005, dimasukkan daftar Rich 200 oleh majalah BRW sebagai orang terkaya negara itu dengan estimasi 7,1 miliar dolar Australia (5,4 miliar dolar AS). Namun, kekayaannya diikuti oleh wiraswastawan energi surya kelahiran China, Shi Zhengrong, yang melonjak masuk daftar di tempat keempat dengan harta kekayaan diperkirakan sekitar tiga miliar dolar. Tokoh terkemuka pusat belanja Frank Lowy berada diurutan kedua diikuti oleh taipan kertas kardus Richard Pratt di tempat ketiga. Shi, yang kini tinggal di Wuxi, China, datang ke Australia pada 1989 dimana ia belajar teknologi laser di Universitas New South Wales dan menjadi warga negara Australia. Sekitar enam tahun lalu Pemerintah China menawarinya sekitar enam juta dolar untuk memulai operasi pembuatan energi surya di sana, editor BRW Rich 200 James Thomson mengatakan. Pada 2002 Shi mendirikan Suntech Power di China untuk membuat sel photovoltaic guna dipakai di panel surya. Perusahaan itu mencatatkan diri di New York Stock Exchange Desember lalu dengan saham diperdagangkan pada 15 dolar AS. "Kini sahamnya naik 30 dolar AS (per saham), dan kepemilikannya senilai sekitar tiga miliar dolar Australia," kata Thomson. Sumber daya yang didorong Asia juga memiliki dampak pada daftar orang kaya negara itu, dengan wanita terkaya negara itu Gina Rinehart melipatgandakan kekayaannya menjadi milioner perempuan pertama negara itu. Rinehart, anak perempuan almarhum tokoh terkemuka biji besi Lang Hancock, memiliki kekayaan pribadi sekitar 1,8 miliar dolar dan merupakan orang kedelapan terkaya di negara itu. "Ini merupakan sesuatu yang menonjol," ujar Thomson mengatakan. Ia menimpali, "Ini memperlihatkan bahwa wanita dapat bercampur di ujung puncak bisnis Australia, dan bahwa harus tidak ada hambatan atau rintangan bagi mereka untuk melakukan hal itu." Sementara itu, jumlah wanita dalam daftar tetap stabil 11, nilai gabungan mereka melonjak dari 3,8 miliar dolar menjadi 5,5 miliar dolar tahun sebelumnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006