Surabaya (ANTARA) - Lima pelajar asal Jawa Timur (Jatim) meraih prestasi dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) yang berlangsung 2 - 6 Februari 2023.

Masing-masing adalah Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, Muhammad Thufail Addausy, Hernawan Santosa, Ayman Nawwaf Alfina, seluruhnya siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 (Smada) Surabaya.

"Melalui inovasi berupa Elderly Monitoring System with Artificial Intelligence atau EMS-AI, mereka merebut dua penghargaan sekaligus," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis di Surabaya, Senin.

Masing-masing meraih medali perak kategori Medical and Internet of Things dari National Research Council of Thailand, sebuah organisasi pemerintah di bawah Perdana Menteri Thailand yang mempromosikan dan mendukung penelitian, penemuan, inovasi dan transfer teknologi kepada pengguna terkait baik sektor swasta maupun negeri.

Baca juga: Ratusan pelajar-altlet berprestasi Yogyakarta diberi penghargaan

Baca juga: Wali Kota Surabaya beri penghargaan pelajar berprestasi saat Hardiknas


Selain itu juga meraih penghargaan special award  dari Medical University of Lodz Polandia. Ajang perlombaan berbagai inovasi tersebut diikuti para siswa dari 24 negara.

Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan rasa bangga. Menurutnya, prestasi ini menjadi bukti betapa perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah sampai di tangan peserta didik.

"Maka yang perlu dilakukan saat ini adalah membina bakat dan potensi mereka untuk menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi kehidupan," ujarnya.

Inovasi yang diciptakan oleh para siswa siswa, kata Khofifah, sangat relevan dengan kondisi saat ini.

"Ketika seluruh anggota keluarga sibuk beraktivitas di luar, maka kewajiban untuk berbakti kepada orang tua tetap dapat dilakukan dengan dukungan teknologi yang dikembangkan berbasis AI," ucapnya.

Gubernur Khofifah menandaskan inovasi EMS-AI merupakan wujud nyata dari implementasi Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovasi (IKI) yang dicetuskan sebagai jawaban atas tantangan masa depan.

"Dapat dilihat dari inisiatif para siswa untuk menggali persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, dari inisiatif itu mereka membangun kolaborasi untuk menemukan solusi berupa inovasi sistem pengawasan," katanya.

Khofifah berharap anak-anak didik di sekolah maupun perguruan tinggi terus meningkatkan semangat IKI dalam mengembangkan daya saing dan menjawab tantangan masa depan.*

Baca juga: Mischka dan Devon jadi Kader Bela Negara karena harumkan bangsa

Baca juga: Super Beasiswa 2020, Program Panasonic GOBEL Bagi Pelajar Berprestasi

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023