Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung distribusikan 600 ton beras dari Bulog dengan harga murah dalam rangka operasi pasar guna mengendalikan harga komoditas tersebut.
 
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan stabilisasi harga itu diperlukan guna mencegah inflasi. Ia berharap operasi pasar itu dapat membantu masyarakat Kota Bandung karena beras merupakan salah satu kebutuhan pokok.
 
"Diharapkan juga dapat membantu masyarakat jelang Ramadan dan Idul Fitri," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Menurut dia , dalam operasi pasar itu, beras medium dijual dengan harga Rp8.500 per kilogram atau Rp42.500 per satu kemasan 5 kilogram. Harga itu berada di bawah harga eceran di pasar yakni Rp9.450 per kilogram.

Baca juga: Khofifah: 4.367 ton beras murah terdistribusi dalam sepekan
 
Dalam operasi pasar tersebut, para pembeli wajib membawa KTP Kota Bandung. Kemudian, kata dia, pembeliannya pun dibatasi maksimal dua kemasan atau setara 10 kilogram beras.
 
Keseluruhan beras itu dibagi untuk 30 kecamatan di Kota Bandung. Sehingga setiap kecamatan mendapatkan jatah 20.000 kilogram.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah memastikan stok beras di Kota Bandung dalam kondisi yang aman dan mencukupi.
 
Selain operasi pasar, Elly mengatakan  juga telah meluncurkan Beras Medium Stabilisiasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) kepada para pedagang di pasar. Total sudah 750 ton Beras Medium SPHP digelontorkan untuk menekan kenaikan harga beras di Kota Bandung.
 
“Untuk stok aman, tetapi untuk harga kita tidak bisa pungkiri memang ada kenaikan,” kata Elly.

Baca juga: Bulog Jambi gelar pasar murah di pasar tradisional

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023