Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyapa langsung Tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) dan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan membantu korban gempa Turki.

Perbincangan tersebut dilakukan melalui sambungan panggilan video yang dilakukan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Command Center, Kantor Pusat Basarnas Jakarta, Kamis.

"Bagaimana kabar dan kondisi di Turki?" tanya Presiden Jokowi, seperti dalam keterangan resmi diterima di Jakarta.

Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Henri Alfiandi.

"Alhamdulillah semua tim dari Indonesia maupun dari KBRI semua dalam keadaan sehat, Bapak Presiden," jawab Kasubdit Siaga dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yopi Haryadi yang menjabat sebagai pemimpin Tim Inasar dalam operasi di Turki.

"Kelihatannya dingin banget, jam berapa di Turki?" tanya Presiden Jokowi.

"Dingin banget, Bapak Presiden. Ini 3 derajat (Celcius) di sini, tapi rasanya kayak di kulkas, Bapak Presiden. Ini jam 5 pagi," jawab Yopi.

Presiden Jokowi kemudian menanyakan kondisi terakhir di Turki.

Menurut Yopi, saat ini korban meninggal dunia akibat gempa Turki telah melampaui 30 ribu korban. Tim Inasar pun terus terjun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.

Dalam laporannya, Yopi Heryadi menyampaikan bahwa Tim Inasar yang berkekuatan 48 personel dan 2 anjing pelacak tiba di Bandara Adana pada Senin, 12 Februari 2023.

Setelah tiba, tim  langsung mendirikan basis operasi atau "base of operation" untuk kemudian melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.

Tim Inasar melaksanakan pencarian di tujuh wilayah yaitu di Sumeriah Mah, Antakiya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric.

Sejauh ini, Tim Inasar telah menemukan dan mengevakuasi 12 orang korban.

Selain itu, Inasar telah menempatkan dua personel sebagai :reception and departure center" bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR (Urban Search and Rescue) internasional serta satu orang di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki.

Kepada Tim Inasar, Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, via telepon.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Presiden Erdogan mengapresiasi kerja cepat Tim Inasar.

"Tadi malam saya telepon juga, berbicara dengan Presiden Erdogan mengenai tim kita, tim medis maupun SAR kita yang sudah berada di Turki dan beliau menyampaikan apresiasi karena kita dianggap cepat," kata Presiden Jokowi.


Baca juga: RS Lapangan Indonesia beroperasi di wilayah terdampak gempa Turki
Baca juga: Mahasiswa hingga pemandu wisata dilibatkan penanganan gempa Turki
Baca juga: Tim Medis Unhas bangun tenda darurat pelayanan kesehatan di Turki

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023