Beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai target tersebut di 2023 sebagaimana diatur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) adalah memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makro ekonomi,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan inflasi volatile food akan berkisar 3 persen sampai 5 persen secara tahunan, sedangkan inflasi keseluruhan berada pada level 3 persen plus minus 1 persen pada 2023.

“Beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai target tersebut di 2023 sebagaimana diatur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) adalah memperkuat kebijakan dan menjaga stabilitas makro ekonomi,” kata Airlangga dalam konferensi pers terkait High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di Jakarta, Senin.

Pemerintah akan menjaga harga pangan bergejolak (volatile food) terutama di hari besar keagamaan, menjaga ketersediaan beras, dan memperkuat ketahanan pangan melalui akselerasi implementasi lumbung pangan.

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat kerja sama antar daerah, memastikan akurasi data ketersediaan pangan, dan memperkuat komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.

Baca juga: BI: Suku bunga tetap di 5,75 persen memadai untuk kendalikan inflasi

Beberapa program yang akan dijalankan antara lain Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pusat (GNPIP) yang juga didukung oleh Bank Indonesia berupa pasar murah, kerja sama antardaerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai, replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta digitalisasi petani.

Pada 2022 lalu, GNPIP yang telah berhasil menurunkan inflasi dari 11,7 persen menjadi hanya 5,61 persen secara tahunan akan dijalankan dengan tema “Sinergi dan Inovasi untuk Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Nasional”.

“Dan akan ada kick off nanti pada 5 Maret 2023 di Sulawesi Selatan,” imbuh Airlangga.

Baca juga: BI: GNPIP 2022 lakukan operasi pasar murah di 2.638 titik

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga menyediakan anggaran senilai Rp104,2 triliun untuk program ketahanan pangan yang disalurkan baik kepada kementerian dan lembaga (K/L) maupun non-K/L.

“Ke depan pemerintah dan Bank Indonesia baik tingkat pusat maupun daerah mendorong sinergi agar inflasi inti tetap dalam sasaran 2023 dan tentunya ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional dan inflasi yang terjaga diharapkan menjadi fondasi untuk perekonomian di tahun 2023,” imbuhnya.

Untuk memperkuat komitmen seluruh pihak, TPIP juga akan menyelenggarakan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi tahun 2023 pada Agustus dengan tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilitas Harga Pangan Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan”.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023