PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Selasa (21/2), meminta Amerika Serikat (AS) dan Rusia melanjutkan implementasi penuh Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru atau New Strategic Arms Reduction Treaty (New START).

Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan posisi Antonio Guterres sebagai Sekjen PBB ialah meminta AS dan Rusia untuk melanjutkan implementasi itu dengan penuh perjanjian dan tanpa penundaan.

Dujarric mengatakan hal itu guna memberikan menjawab pertanyaan tentang reaksi Guterres terhadap pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa negaranya akan menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian pengurangan senjata nuklir New START.

"New START dan perjanjian-perjanjian bilateral berikutnya tentang pengurangan senjata nuklir strategis antara kedua negara itu telah memberikan keamanan tidak hanya untuk Rusia dan AS, tetapi (juga) untuk seluruh masyarakat internasional," kata Dujarric.

Dunia tanpa kendali senjata nuklir adalah dunia yang jauh lebih berbahaya dan tidak stabil dengan potensi konsekuensi yang menimbulkan kehancuran besar. Oleh karena itu, katanya, setiap upaya harus diambil untuk menghindari terjadinya hal ini, termasuk dengan segera kembali berdialog.

Menanggapi pertanyaan apakah Guterres memiliki rencana untuk berbicara dengan Putin tentang masalah New START atau konflik di Ukraina, Dujarric mengatakan dia tidak memiliki informasi apa pun untuk dibagikan kepada wartawan saat ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023