Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat sedang menyiapkan pelaksanaan untuk vaksinasi difteri secara massal dengan sasaran anak-anak untuk mencegah wabah difteri yang saat ini kasusnya muncul dan pemerintah menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Nanti saya akan pimpin ya pada hari Senin (27/2) depan, itu akan ada secara massal dilakukan terhadap anak-anak yang balita sampai dengan anak-anak di bawah 9-10 tahun, nanti bagaimana teknisnya ya yang akan dilakukan, nah nanti kita akan lakukan se-Kabupaten Garut," kata Bupati Garut Rudy Gunawan melalui siaran pers di Garut, Rabu.

Ia menuturkan Pemkab Garut mendapatkan laporan adanya sejumlah anak yang terjangkit difteri dan sudah mendapatkan penanganan medis, kemudian ada juga yang meninggal dunia sebanyak tujuh orang dalam jangka waktu beberapa bulan ke belakang.

Kemunculan kasus itu, kata dia, terjadi di Kecamatan Pangatikan, untuk itu dalam kegiatan vaksinasi difteri secara massal akan difokuskan dulu di kecamatan tersebut, sebelum ke daerah lain.

"Kita di Pangatikan dulu, satu Kecamatan Pangatikan akan dilakukan gerakan," katanya.

Menurut dia hasil laporan di lapangan bahwa kemunculan kasus difteri karena ada beberapa orang yang terjangkit tidak divaksin lengkap imunisasi difteri sebelumnya.

"Ada yang meninggal dunia itu diakibatkan bahwa mereka itu tidak mendapatkan vaksin sejak awal, jadi daerah itu punya kepercayaan tidak perlu divaksin," katanya.

Upaya mengatasi wabah difteri di Garut itu, kata dia, di antaranya penanganan medis secara cepat terhadap korban, kemudian melakukan vaksinasi secara massal dengan mendatangi sekolah-sekolah.

Selain vaksinasi, kata dia, Pemkab Garut juga menetapkan KLB selama 10 bulan sampai November 2023 sesuai Keputusan Bupati Garut tentang Penetapan KLB Penyakit Difteri.

"Difteri ini sudah dinyatakan KLB, jadi saya sudah tandatangani bahwa difteri di Kabupaten Garut dinyatakan kejadian luar biasa," katanya.

Berdasarkan laporan dari Dinkes Kabupaten Garut tercatat ada delapan orang yang menjalani isolasi mandiri, tiga orang dirawat di rumah sakit, dan tujuh orang meninggal dunia.***3***

Baca juga: Menkes sebut KLB difteri Garut imbas keterlambatan imunisasi

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023