Sao Paulo (ANTARA) - SAO PAULO, 23 Februari (Xinhua) -- Brasil pada Kamis (23/2) mengerahkan kapal perang terbesarnya untuk membantu korban tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat pada Minggu (19/2), yang menewaskan 49 orang dan membuat lebih dari 2.500 lainnya mengungsi di daerah pesisir Negara Bagian Sao Paulo.

Kapal induk itu tiba di Pelabuhan Sao Sebastiao, wilayah yang paling terdampak oleh hujan terparah yang pernah tercatat di Brasil, dengan membawa Menteri Integrasi dan Pembangunan Daerah Brasil Waldez Goes bersama Menteri Pelabuhan dan Bandara Brasil Marcio Franca.

Goes mengumumkan pada saat kedatangan bahwa pemerintah akan menginvestasikan sekitar 60 juta real Brasil (1 real Brasil = Rp2.961) untuk rekonstruksi dan bantuan kepada para korban.

Angkatan Darat Brasil, petugas pemadam kebakaran, dan sukarelawan mencari puluhan orang yang masih hilang di bawah lumpur setelah tanah longsor di perbukitan yang mengelilingi pantai-pantai eksklusif seperti Barra do Sahy, Baleia, dan Camburi.

Sementara itu, Angkatan Laut Brasil mengerahkan kapal induk Atlantico, yang memiliki panjang 200 meter dan mampu mengangkut 1.400 orang dan 18 pesawat.

Kapal itu akan berfungsi sebagai pelabuhan yang aman untuk logistik dan bantuan bagi mereka yang terluka, begitu juga untuk rekonstruksi lingkungan, karena jalan utama di bagian utara Sao Paulo hancur atau rusak, dan juga sebagai rumah sakit keliling dengan 28 dokter, termasuk spesialis bedah umum dan ortopedi, serta ahli anestesi, apoteker, dan perawat.

Menurut Agencia Brasil, kapal tersebut juga membawa marinir untuk membantu Pertahanan Sipil dalam upaya pembersihan jalan dan penyelamatan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023