apabila kondisi seperti ini terjadi lagi, harusnya disandingkan dengan 'country origin' yang lain, supaya 'fair'
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran terkait untuk mencari negara alternatif sumber impor daging sapi yang selama ini bergantung dari Australia.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi hal itu disampaikan Presiden saat memimpin rapat terbatas (ratas) membahas persediaan komoditas pangan menjelang bulan puasa Ramadhan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

"Beliau menyampaikan (agar) ada alternatif negara untuk country origin sapi (selain) dari Australia ini," ujar Arief selepas ratas kepada awak media.

Presiden, kata Kepala Bapanas, sempat mengingatkan kondisi yang terjadi 2-3 tahun lalu saat harga daging sapI Australia mengalami kenaikan terdampak banjir.

"Kemudian (sekarang) sudah mulai turun, tapi apabila kondisi seperti ini (terjadi lagi), harusnya disandingkan dengan 'country origin' yang lain, supaya fair," ujarnya.

Baca juga: Soal kelangkaan minyak goreng, Bapanas : hanya merek MinyaKita

Baca juga: Kepala Bapanas: Harga beras masih mahal karena belum masuk panen raya


Beberapa negara yang bisa dipertimbangkan sebagai alternatif sumber impor daging sapi adalah Brazil dan Meksiko.

Brazil misalnya, ujar Arief, diketahui memiliki selisih harga daging sapi sekira 5-10 persen lebih murah dibandingkan Australia.

"Cuma Brazil itu agak jauh jadi perlu waktu lebih dari dua bulan untuk memasukkan, untuk sapi hidup ya kita bicara. Karena untuk menggerakkan ekonomi itu salah satunya adalah fattening/penggemukan sapi yang ada di peternak-peternak Indonesia," katanya.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mempertimbangkan aspek spesifik apabila ingin mengimpor sapi dari Brazil, misalnya terkait kepastian terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Itu juga dalam bahasan, tapi intinya harus diberikan negara alternatif untuk pemasukan produk ini," ujar Arief.

Selain Kepala Bapanas, ratas yang dipimpin langsung Presiden Jokowi itu juga dihadiri antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Baca juga: Pemerintah siapkan aturan penugasan BUMN pangan sebagai offtaker panen

Baca juga: Bapanas minta izin DPR soal anggaran belanja tambahan Rp1,2 triliun

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023