Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan diplomasi kemanusiaan yang dilakukan untuk Turki-Suriah terus berlanjut dan menjadi rujukan untuk agenda bantuan kemanusiaan berikutnya.

"Akan segera ditindaklanjuti hal yang didapatkan selama diplomasi kemanusiaan. Seluruh tim telah bertemu dengan beberapa pejabat di Turki yang akan menjadi rujukan untuk agenda berikutnya," kata Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menko PMK menekankan bahwa Indonesia akan terus memberikan dukungan semaksimal mungkin untuk membantu penanganan pascagempa.

"Pada intinya, Indonesia secara maksimal akan memberikan dukungan karena rakyat Indonesia dan Turki adalah bersaudara, derita rakyat Turki adalah derita rakyat Indonesia. Oleh karena itu sudah seharusnya Indonesia membantu. Begitu pula dengan apa yang pernah dilakukan Pemerintah Turki ketika Indonesia dalam kesusahan yang secara cepat datang untuk membantu," katanya.

Baca juga: Delegasi kemanusiaan RI dan tim INASAR tiba kembali dari Turki
Baca juga: Menko PMK: Bantuan untuk Turki operasi kemanusiaan terbesar Indonesia


Muhadjir menjelaskan bahwa agenda bantuan kemanusiaan lanjutan yang dimaksud, antara lain bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa dan bantuan obat-obatan, vaksin, hingga serum tetanus yang diperlukan pascabencana.

Menko PMK menjelaskan bahwa Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk korban gempa Turki dan Suriah telah kembali ke Tanah Air, Jumat.

"Alhamdulillah, tim yang melakukan tugas kemanusiaan ke Turki dan Suriah telah tiba di Tanah Air dengan selamat dan menjalankan misinya dengan sangat baik. Begitu pula diplomasi kemanusiaan Turki-Suriah telah terlaksana dengan baik," katanya.

Sementara itu, menurut informasi dari Kemenko PMK, kepulangan Tim Bantuan Kemanusiaan RI dibarengi dengan kepulangan Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dari Basarnas. Sebanyak 50 orang telah bertugas dalam membantu pencarian dan penanganan korban gempa di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menambahkan penyaluran bantuan kemanusiaan seberat 80 ton untuk Turki dan seberat 78 ton untuk Suriah berjalan dengan lancar dan aman.

"Kepulangan sejumlah 50 orang Tim INASAR dikarenakan Pemerintah Turki sudah menghentikan proses pencarian pertolongan dan evakuasi," katanya.

Suharyanto mengatakan bahwa tim dari Indonesia yang masih menetap di Turki adalah tim kesehatan.

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023