Kesiapsiagaan warga setempat perlu ditingkatkan setelah banjir di wilayah itu terjadi pada Sabtu lalu (25/2)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kesiapsiagaan masyarakat akan antisipasi banjir yang lebih buruk Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan potensi hujan dalam dua hari (27-28 Februari 2023) di Kabupaten Sumbawa masih berpeluang terjadi.

"Kesiapsiagaan warga setempat perlu ditingkatkan setelah banjir di wilayah itu terjadi pada Sabtu lalu (25/2)," kata Abdul.

Abdul mengatakan prakiraan cuaca pada periode tersebut berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan disertai petir.

Sebelumnya banjir melanda beberapa desa pada dua kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Waktu itu (25/2) banjir berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sehingga debit air Sungai Lagenti meluap pada pukul 15.00 waktu setempat.

Baca juga: Ratusan hektare sawah, pupuk, dan gabah di Sumbawa terendam banjir

"Kedua kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Empang dan Tarano. Sebanyak 11 desa terendam banjir, dengan wilayah terdampak tertinggi di Kecamatan Empang. Desa tergenang banjir di kecamatan ini yaitu Desa Empang Atas, Empbang Bawah, Bunga Eja, Ongko, Pemanto, Jotang, Gapit dan Jotang Baru," ujar dia.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Tarano, lanjutnya, desa terdampak yaitu Desa Banda, Bantuanteh dan Labuhan Bontong.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sebanyak 2.456 rumah di dua kecamatan terendam banjir. Selain rumah terdampak banjir, BPBD setempat mencatat beberapa titik tebih juga rusak.

Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Sumbawa telah menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat. Kesiapsiagaan juga menjadi penekanan petugas BPBD dengan melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan, serta menyampaikan informasi kesiapsiagaan kepada warga.

"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengaktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga. Berbagai upaya dapat dilakukan keluarga, seperti mengidentifikasi rute evakuasi aman apabila terjadi banjir, segera mematikan aliran listrik di rumah atau menyimpan dokumen penting di tempat yang aman," ujar Abdul.

Apabila membutuhkan bantuan evakuasi, lanjutnya, warga dapat menghubungi petugas atau aparat setempat.

Baca juga: Sumbawa Barat fokus distribusi bantuan dan pembersihan material banjir
Baca juga: DWP NTB salurkan bantuan kepada korban banjir Sumbawa Barat

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023