Hanoi (ANTARA) - Majelis Nasional Vietnam akan mengadakan pertemuan luar biasa pekan ini untuk menyetujui penunjukan presiden baru di tengah perombakan kepemimpinan yang dipicu oleh penindakan keras dan menyeluruh terhadap korupsi. Beberapa pejabat dan diplomat Vietnam mengatakan bahwa presiden baru yang akan ditunjuk adalah Vo Van Thuong (52), anggota termuda dari Politbiro, sebuah lembaga pengambil keputusan tertinggi di negara itu.

Menurut para pejabat itu, peran yang akan diemban Thuong sebagian besar bersifat seremonial.

Penunjukan Thuong sebagai presiden baru terjadi di tengah gerakan antikorupsi yang disebut "tungku yang berkobar".

Ratusan pejabat telah diselidiki dalam gerakan itu, dan banyak sosok terkemuka politik telah dicopot dari jabatannya, termasuk dua wakil perdana menteri.

Thuong disebut dekat dengan orang paling berkuasa di Vietnam, yakni Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) Nguyen Phu Trong, tokoh utama yang memprakarsai gerakan antikorupsi itu.

Presiden di Vietnam adalah salah satu dari empat sosok politik terkuat di negara itu, selain sekjen PKV, perdana menteri, dan ketua majelis nasional.

Parlemen akan mengadakan pertemuan di luar persidangan pekan ini, menurut informasi di portal pemerintah provinsi Khanh Hoa dan Binh Phuoc.

Portal pemerintah provinsi Binh Phuoc mengatakan bahwa sidang luar biasa itu akan dimulai pada Rabu (1/3).

Baca juga: Vietnam pecat dua wakil perdana menteri di tengah gerakan antikorupsi

Parlemen dan Kementerian Luar Negeri Vietnam, yang merupakan juru bicara pemerintah, belum menanggapi permintaan komentar oleh Reuters.

Sesi persidangan reguler parlemen berikutnya dijadwalkan pada Mei.

Seorang pejabat Vietnam mengatakan jadwal pasti pertemuan majelis untuk menunjuk presiden baru itu akan mengikuti keputusan PKV, yang diprediksi akan dilakukan pada paruh pertama pekan ini.

Bulan lalu, mantan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc (68 tahun) tiba-tiba mengundurkan diri setelah PKV menyalahkan dirinya untuk pelanggaran dan kesalahan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat di bawahnya.

"Karena menyadari tanggung jawabnya kepada partai dan rakyat, beliau menyampaikan permohonan pengunduran diri posisi yang ditugaskan padanya, mundur dari jabatannya, dan pensiun," kata kantor berita resmi Vietnam News Agency, pada Selasa (17/1), mengutip Komite Pusat PKV.

Penjabat Presiden Vietnam saat ini adalah Vo Thi Anh Xuan, yang dulunya adalah wakil Phuc.

Sumber: Reuters

Baca juga: Diplomasi Vietnam gairahkan ekonomi kawasan ASEAN

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023