Singapura (ANTARA) - Kurs dolar AS sebagian besar datar pada awal sesi di perdagangan Asia pada Selasa pagi, tetapi berada di jalur untuk berakhir lebih tinggi bulan ini, mengakhiri penurunan beruntun empat bulan.

Sterling mempertahankan keuntungannya setelah naik semalam ditopang kesepakatan perdagangan baru Inggris dengan Uni Eropa, yang mencerahkan prospek ekonomi pasca-Brexit dan menandakan hubungan yang lebih baik antara London dan blok tersebut.

Inggris dan Uni Eropa pada Senin (27/3/2023) mengumumkan kesepakatan baru untuk pengaturan perdagangan pascaBrexit buat Irlandia Utara, yang dikenal sebagai Windsor Framework, yang menurut Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan membuka jalan bagi babak baru dalam hubungan London dengan Brussels.

Sterling melonjak didukung berita itu mencatat kenaikan 1,0 persen di sesi sebelumnya, dan naik ke level tertinggi 1,2069 dolar pada Selasa pagi.

Euro juga mendapat dorongan dan terakhir diperdagangkan 0,05 persen lebih tinggi pada 1,0614 dolar, setelah naik 0,6 persen pada Senin (27/2/2023).

Parlemen Inggris sekarang akan memberikan suara pada kesepakatan itu, dengan oposisi Partai Buruh mengatakan akan memberikan suara setuju.

Pemimpin Partai Persatuan Demokratik Irlandia Utara (DUP) mengatakan partainya sedang mengerjakan rinciannya.

"Suasana musik menunjukkan bahwa hal ini akan berhasil ... mungkin ada ruang untuk semacam sisa kekuatan sterling di sini," kata Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank.

"Yang sebenarnya adalah, apakah ini batu loncatan untuk penghapusan gesekan perdagangan yang lebih kuat dan jauh lebih baik secara umum, antara Inggris dan UE?"

Indeks dolar AS datar di awal perdagangan Asia tetapi menuju kenaikan bulanan 2,5 persen, yang pertama sejak September lalu, karena investor meningkatkan ekspektasi mereka tentang seberapa tinggi Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

Serangkaian data ekonomi kuat dari Amerika Serikat yang dirilis dalam beberapa pekan terakhir telah menggarisbawahi ketahanan ekonomi terbesar di dunia, memperkuat kasus hawkishness Federal Reserve untuk jangka waktu yang lama. Pasar sekarang memperkirakan suku bunga dana Fed mencapai puncak tepat di atas 5,4 persen pada September.

"Sejujurnya, saya pikir kita terhuyung-huyung dari satu cetakan data utama ke cetakan lainnya," kata Attrill. "Langkah selanjutnya dalam dolar benar-benar merupakan fungsi dari bagaimana data Februari mulai diputar pada Maret."

Terhadap yen Jepang, dolar stabil di 136,23. Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) mendatang Kazuo Ueda sejauh ini telah menawarkan beberapa petunjuk tentang apakah BoJ dapat keluar dari stimulus besar-besaran dalam waktu dekat, meskipun dia mengindikasikan bahwa dia memiliki gagasan tentang langkah tersebut.

Kiwi tergelincir 0,02 persen menjadi 0,6165 dolar AS, sedangkan Aussie naik 0,13 persen menjadi 0,6748 dolar AS.

Data yang dirilis pada Selasa menunjukkan bahwa surplus neraca berjalan Australia meningkat tajam pada kuartal Desember, sementara data terpisah menunjukkan rebound yang kuat dalam penjualan ritel Australia pada Januari, menyusul penurunan yang mengejutkan pada Desember.


Baca juga: Dolar jatuh ikuti penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS
Baca juga: Emas menguat terangkat pelemahan dolar, hentikan rugi 5-hari beruntun
Baca juga: Dolar naik di Asia, data ekonomi perkuat prospek kenaikan suku bunga

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023