Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan Bali bisa menjadi pusat pengembangan kebudayaan Indonesia dan dapat ditransformasikan juga sebagai sumbangsih Indonesia bagi dunia.

"Dengan berbagai bukti otentik seperti peninggalan lontar, karya seni, tari-tarian, hingga kebudayaan Bali dalam pengertian luas, saya meyakini di Bali ini tercermin akar kebudayaan Nusantara, suatu identitas kebudayaan yang lahir dari hasil dialektika budaya nusantara dengan peradaban dunia," kata Hasto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan bahwa kebudayaan bisa menjadi modal yang sangat penting dalam membangun kemajuan Indonesia Raya. Secara empiris, hal itu telah dibuktikan di Jepang, Korea, Eropa, hingga China.

Hasto berharap agar seluruh kampus seni di Indonesia berkolaborasi dan menyatu menjadi ISI Indonesia yang kelak dapat menjadi wujud kepemimpinan di bidang seni budaya Indonesia secara global.

"Saya membayangkan nantinya sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia bagi dunia, suatu saat dapat dibangun pusat kebudayaan dan Institut Seni Indonesia di New York, Amerika Serikat, dan di situlah gambaran kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang seni budaya," ucap Hasto.

Untuk itu, Hasto menyebutkan ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan terkait hal tersebut. Pertama, perlunya kajian akademis tentang seluruh muatan budaya Bali.

"Dengan menggali seluruh karya sastra, falsafah, nilai, dan tradisi kebudayaan yang ada sebagai hasil dari dialektika peradaban, baik dari dalam negeri nusantara maupun dalam titik temunya dengan peradaban dunia," kata Hasto.

Kedua, katanya, pentingnya untuk melihat secara kritis dengan mengembangkan kebudayaan sebagai sistem pengetahuan, termasuk menempatkan pentingnya kritik kebudayaan.

Hasto mengutip pernyataan Ignas Kleden, kritik kebudayaan yang valid mempersoalkan nilai budaya dalam konteks kognitifnya, yang tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial historis kebudayaan tersebut.

"Ketiga, seluruh nilai yang terkandung dalam kebudayaan, menjadi desain penting di dalam merumuskan strategi kebudayaan Indonesia agar seluruh proses modernisasi yang ada tetap berdiri kokoh pada identitas kebudayaan bangsa," kata Hasto.

Keempat, lanjut Hasto, perlu revolusi mental untuk membangun rasa bangga pada kebudayaan nasional dan mengambil spirit yang terkandung di dalamnya bagi kemajuan Indonesia raya.

Menurut dia, melalui nation and character building, kebudayaan membangun mentalitas pelopor dan pejuang yang begitu penting bagi kemajuan.

"Kelima, bahwa upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta membangun ketahanan nasional dalam bidang kebudayaan, harus didasarkan pada ideologi Pancasila bercirikan kebudayaan bangsa," ujar Hasto.
 

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023