Kendari (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara agar mengembangkan wisata minat khusus dalam menarik wisatawan atau pengunjung sehingga mau datang berwisata di daerah tersebut.

"Jenis wisata ini didasari keinginan yang sangat spesifik atau lebih ke hobi. Tenun bisa menjadi wisata minat khusus karena ada orang yang ingin belajar menenun, mengetahui filosofi motif dan lainnya," kata Koordinator Wisata Budaya dan Buatan Kemenparekraf Arya Galih Anindita di Kendari, Rabu.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Tina Nur Alam menggelar kegiatan BISA Fest dalam rangka pemulihan pariwisata dan ekraf melalui kreasi kain tenun Sultra di Kendari.

Dia menyampaikan wisata minat khusus diantaranya seperti wisata olahraga atau sport tourism, desa wisata berbasis komunitas (community based tourism) yang fokus kepada kualitas, termasuk tenun.

Menurutnya, wisata minat khusus untuk belajar menenun kain tenun khas Sultra dapat menjadi pintu masuk wisatawan, sebab dia optimistis wisata ini mulai tren di masa mendatang.

Dia mencontohkan kain tenun Flores Timur yang mempunyai paket wisata untuk belajar satu minggu hingga satu bulan menenun. Wisatawan belajar proses pewarnaan alami seperti kunyit dan akar pohon.

"Ada juga yang sehari, ini potensi yang perlu kita gali dan kembangkan bersama," kata Arya Galih menambahkan.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Tina Nur Alam mengatakan Sultra memiliki 17 kabupaten/kota dengan ciri khas masing-masing mulai dari destinasi wisata, kuliner, kriya, fesyen, tarian termasuk tenun.

"Tenun sendiri banyak mengandung filosofi, baik dari motif dan lainnya. Saat ini penenun banyak yang ina-ina alias ibu-ibu, kita harap ke depan ada regenerasi," kata Tina.

Ia berharap, adanya BISA Fest dapat kembali membangkitkan jiwa anak muda untuk meningkatkan minat penggiat seni dan budaya agar terus berkreasi serta berinovasi terutama bagi kaum muda untuk melestarikan adat dan budaya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas Pariwisata Sultra Andi Syahrir mengatakan saat ini promosi kain tenun khas Sultra terus dilakukan.

"Tahun lalu telah diadakan festival tenun di Baubau. Saat ini pemda, Dinas Pariwisata dan Dekranasda turut andil dalam kegiatan Indonesia Fashion Week di Jakarta dengan menampilkan pakaian kreasi dari tenun khas Kolaka Timur," ujar Andi Syahrir.

Ia mengatakan, tahun ini Sultra terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan ajang pemilihan duta wisata nasional, ajang tersebut dapat menjadi peluang bagi para pelaku tenun untuk menampilkan pakaian hasil tenunan terbaiknya.

"Ini jadi ajang kreatifitas pelaku tenun yang hasil tenunnya akan dipakai oleh para model nantinya," kata Andi Syahrir.

Dijelaskan, BISA Fest merupakan salah satu wadah bagi para pelaku seni dan budaya untuk berekspresi yang sebelumnya sebuah gerakan bersih-bersih.

Baca juga: Gubernur Sultra ajak pengusaha investasi di sektor pariwisata



 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023