Moskow (ANTARA) - Pemerintah Rusia telah mengajukan amendemen untuk memperkuat undang-undang sensor, di antaranya mengusulkan menambah hukuman penjara hingga 15 tahun bagi penyebar informasi yang mendiskreditkan angkatan bersenjata dan organisasi paramiliter Rusia, seperti Grup Wagner.

Yevgeny Prigozhin, ketua Grup Wagner yang sedang dalam misi ofensifnya di Bakhmut, Ukraina, mengeluhkan Januari lalu bahwa narablog dan akun sosial media yang merendahkan personelnya tidak dapat dihukum dengan undang-undang yang ada.

Sementara itu, Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia Duma, menyatakan bahwa setiap "penyebaran publik atas informasi palsu tentang militer Rusia yang disengaja" akan dihukum sesuai dengan KUHP Rusia yang tengah diamendemen.

Sebagaimana ditulis Volodin pada media sosial Telegram, ia menyebutkan pelaku kegiatan publik yang bertujuan untuk mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, formasi sukarelawan, organisasi, dan individu yang difasilitasi untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada Angkatan Bersenjata juga akan dihukum berat.

"Inisiatif ini akan melindungi siapapun yang hari ini mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi keamanan negara dan rakyat ... hukuman bagi pelanggar akan amat berat," tambah Volodin.

Selain ancaman penjara sampai dengan 15 tahun, amendemen undang-undang tersebut juga akan mencakup denda hingga lima juta rubel (Rp1,01 miliar) dan kerja paksa hingga lima tahun bagi pelanggar.

Tidak lama setelah Rusia memobilisasi puluhan ribu tentara ke Ukraina, Parlemen Rusia menyetujui hukuman atau denda berat bagi setiap orang yang dengan sengaja menyebarkan "informasi palsu" atau mendiskreditkan angkatan bersenjata.

Menurut pernyataan kelompok pembela HAM Rusia OVD-Info, jaksa Rusia juga telah membuka penuntutan terhadap lebih dari 5.800 orang yang dituduh mendiskreditkan angkatan bersenjata negara tersebut.

Pemerintah Rusia juga telah menggunakan undang-undang yang melarang penyebaran informasi bohong tersebut sebagai dasar menjatuhkan vonis penjara yang panjang bagi pengkritik pemerintah.


Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu Rusia: Mali minta bantuan ke perusahaan militer milik swasta
Baca juga: Bos Wagner Group tuding pemimpin militer Rusia berkhianat
Baca juga: Pengadilan Rusia denda Wikipedia akibat salah informasi soal militer

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023