Kendari (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Baubau, Sulawesi Tenggara, melakukan penguatan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) daerah itu dengan tujuan untuk lebih bersinergi dan berkolaborasi dalam melakukan pengawasan dan keberadaan pelancong dari manca negara.

"Tadi kita rapat sangat luar biasa masukan-masukan dari anggota timpora, terus kita juga memberikan suatu motivasi bagaimana ke depannya pengawasan ini akan menjadi lebih baik lagi, walaupun memang sejauh ini tukar menukar informasi dan kolaborasi sinergitas sudah berjalan, petugas dalam penanganan laporan-laporan itu sudah sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur)," ujar Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum dan HAM Sultra, Sjachril, usai mengikuti rapat tersebut, di Baubau, Rabu.

Sjachril yang didampingi Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Tjatur Soemardiyanto dan Kepala Kantor Imigrasi Baubau Teguh Santoso mengatakan, informasi mengenai keberadaan orang asing dari timpora baik seperti dari Bais begitu profesional, bahkan Timpora dalam melakukan pengawasan sesuai dengan tusi dan fungsinya berdasarkan undang-undang dan regulasi masing-masing aparat penegak hukum (APH).

"Jadi timpora Kota Baubau ini memang telah dibentuk setiap tahunnya dengan mengeluarkan SK-nya, yang mana ketuanya adalah Kepala Kantor Imigrasi Baubau dengan anggota diantaranya Dinas Pariwisata, Disnaker, Kesbangpol, BNN, TNI, Polri, Syahbandar, dan beberapa lainnya. Artinya anjang dari timpora ini adalah selain silaturahim juga memperkuat jalinan hubungan antara keluarga timpora besar yang ada di Kantor Imigrasi Baubau," ujarnya.

Selain di Baubau, kata dia juga, timpora itu ada ditingkat provinsi Sultra, kota, kabupaten, dan kecamatan yang semua sudah terbentuk dengan fungsinya melakukan pengawasan terhadap orang asing. Kemudian juga nanti akan dilakukannya sebuah operasi gabungan bersama anggota Timpora.

"Jadi bagaimana menyikapi dinamika pengawasan orang asing tentunya harus sesuai dengan kultur budaya dan kearifan lokal disini (Baubau), atau bagaimana teknik untuk melakukan pengawasan itu tentunya dengan adanya kolaborasi sinergitas dan kerja sama yang baik antara timpora," ujarnya.

Peran Timpora, menurut dia, ingin mengamankan wilayahnya kondusif agar kondusif sehingga nanti tidak menutup kemungkinan masuk investor untuk berinvestasi di daerah itu.

Ia juga menuturkan, mengapresiasi media massa sebagai corong yang telah memberikan suatu pemberitaan yang positif bagi kinerja kantor imigrasi, tanpa media juga kerja keras pihaknya tidak akan ada apa-apanya.

"Kerja keras kami pun tanpa eksplorasi diangkat ke media tentu sia-sia, walaupun kami punya humas, ada instagram. Jadi kita tidak boleh alergi dengan teman-teman media, karena media adalah satu sumber untuk memberikan citra positif kepada institusi dan masyarakat luas," ujarnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Baubau, Teguh Santoso mengatakan, pertemuan bersama Timpora itu untuk penguatan dan perbaruan SK Timpora Kota Baubau tahun 2023.

"Intinya adalah kita (timpora) untuk menjaga wilayah Kota Baubau, tujuannya kita satu gerakan, satu pendapat untuk membangun daerah ini dari masukan dari luar yang tidak berkepentingan dan tidak bertanggungjawab," katanya.

Sedangkan untuk Timpora daerah lain khususnya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Baubau diantaranya Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Muna, Muna Barat, dan Kabaena (Bombana), kata dia, pihaknya juga mengagendakan selanjutnya.

Dalam rapat Timpora Baubau itu hadir yakni, Kepala Kantor Kemenag Baubau, Mansur, Kepala Disnaker Baubau Moh Abduh, Kepala Dinas Pariwisata Baubau Idrus Taufiq Saidi, Kepala BNN Kota Baubau Alamsyah, Kasi Intel Kejari Baubau Wahyu W Saputro, yang mewakili Kepala KSOP Kelas II Baubau, pihak Bandara Betoambari Baubau, Pasi Intel Kodim 1413/Buton, Kepala Bagian Hukum Setda Pemkot Baubau, dari pihak Kesbangpol Baubau, dan dari BIN Daerah Sultra.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023