Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Kota Bukittinggi berada di peringkat keempat dari 90 kota di Indonesia  yang mengalami inflasi pada Februari 2023.

"Inflasi Kota Bukittinggi tercatat sebesar 7,37 persen secara tahunan (year on year) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,42 persen," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Rabu.

Sementara Kota Padang menduduki urutan ke-14 dengan inflasi  6,80 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,37 persen.

Ia mengatakan inflasi year on year nasional tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen dan inflasi year on year terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen.

"Secara agregat, inflasi Year on Year Gabungan dua kota di Sumbar yakni Kota Padang dan Kota Bukittinggi sebesar 6,87 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 115,38 persen," kata dia.

Menurut dia Inflasi year on year gabungan dua kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada10 kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi sebesar 14,21 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 10,58 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,28 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,17 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 4,57 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,04 persen.

Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,96 persen serta kelompok kesehatan sebesar 1,42 persen.

"Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,52 persen," kata dia.

Sementara secara bulanan atau month to month terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,13 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,10 persen. Secara agregat, inflasi m-to-m Gabungan dua Kota tercatat sebesar 0,13 persen.

Ia mengatakan pada Februari 2023, secara Year to Date (y-to-d) laju inflasi Kota Padang sebesar 0,58 persen dan Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,49 persen dan secara agregat, inflasi y-to-d gabungan dua kota tercatat sebesar 0,58 persen.

"Tingkat inflasi y-to-d hingga Februari 2023 di Kota Padang tercatat sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi y-on-y Februari 2023 sebesar 6,80 persen. Tingkat inflasi y-to-d pada bulan yang sama tahun 2022 mengalami inflasi sebesar 1,12 persen dan tahun 2021 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen. Kemudian tingkat inflasi y-on-y pada bulan yang sama tahun 2022 mengalami inflasi sebesar 2,83 persen dan tahun 2021 mengalami inflasi sebesar 1,44 persen," kata dia.

Selanjutnya tingkat inflasi y-to-d hingga Februari 2023 di Kota Bukittinggi tercatat sebesar 0,49 persen dan tingkat inflasi y-on-y Februari 2023 sebesar 7,37 persen. Tingkat inflasi y-to-d pada bulan yang sama tahun 2022 mengalami inflasi sebesar 0,85 persen dan tahun 2021 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen.

"Tingkat inflasi y-on-y pada bulan yang sama tahun 2022 mengalami inflasi sebesar 2,37 persen dan tahun 2021 mengalami inflasi sebesar 1,50 persen," kata dia.

Selain itu di Pulau Sumatera, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera pada Februari 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 7,72 persen dan terendah di Kota Tanjung Pinang sebesar 4,69 persen.

"Kota Padang menduduki urutan ketujuh dan Kota Bukittinggi menduduki urutan kedua dari 24 kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023