Kupang (ANTARA) - Universitas Katolik Weetebula (Unika Weetebula) Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur menerapkan program praktisi mengajar bagi para mahasiswa sebagai calon guru di Pulau Sumba terkait kemampuan mengajar literasi dan numerasi.

Program praktisi mengajar tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerah itu, kata Rektor Universitas Katolik Weetebula, Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Kamis.

Lebih lanjut dikatakannya dalam mewujudkan program tersebut Universitas Katolik Weetebula menggandeng lembaga Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) sebagai salah satu pemangku kepentingan yang tepat untuk dilibatkan dalam program praktisi mengajar.

Menurut dia lembaga Inovasi melalui program kemitraan Indonesia dan Pemerintah Australia memiliki pengalaman ekstensif melatih guru-guru di Pulau Sumba khususnya terkait kemampuan mengajarkan literasi dan numerasi.

Baca juga: Kemendikbudristek apresiasi INOVASI kembangkan buku nonteks pelajaran

Baca juga: Pemprov NTT harapkan program inovasi direplikasi 17 kabupaten/kota


Pelibatan lembaga Inovasi, menurut Wilhelmus, merupakan hasil diskusi panjang dan juga memerhatikan kolaborasi yang sudah terjalin dengan Unika Weetebula selama ini.

Pada tahap awal, Unika Weetebula melibatkan dua Fasilitator Daerah (Fasda) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Daya, dua Fasilitator Daerah dari Kabupaten Sumba Barat dan lima staf teknis program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi).

Para praktisi akan mengajar kurang lebih 200 mahasiswa semester dua dan empat dari program Pendidikan Guru SD (PGSD).

Rektor Unika Weetebula, Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil menambahkan , Inovasi adalah salah satu pemangku kepentingan yang tepat untuk dilibatkan dalam program praktisi mengajar karena memiliki pengalaman ekstensif melatih guru-guru di Pulau Sumba khususnya terkait kemampuan mengajarkan literasi dan numerasi.

“Kami dari perguruan tinggi ingin pengetahuan dan pengalaman yang sudah diperoleh lembaga Inovasi selama 6-7 tahun ini bisa tetap bertahan di Sumba dan terus dikembangkan nantinya sehingga dapat diajarkan, diteliti, dan diterapkan di masyarakat,” kata Wilhelmus.

Dikatakannya pelibatan Fasilitator daerah dari dua kabupaten mitra Inovasi, yaitu Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya dalam praktisi mengajar ini merupakan langkah yang diambil untuk mewujudkan program bisa tercapai.

Menurut dia para Fasilitator Daerah dan staf dari Inovasi akan mengajar selama tiga kali pertemuan dengan materi seputar membaca dan menulis permulaan dengan materi kuliah diambil dari unit-unit dalam modul program literasi Inovasi yang telah diterapkan di sekolah-sekolah dasar di empat kabupaten di Sumba yaitu Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya dan Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores.

Kegiatan yang diberikan mencakup pengenalan atau dasar literasi, kesadaran fonologis, dan pengembangan media pembelajaran seperti Big Book (buku besar).

Unika Weetebula, lanjut Wilhelmus memiliki lebih dari 1.350 alumni dan sekitar 850 alumni yang dialihkan ke Universitas Nusa Cendana, Kupang dan dari alumni tersebut sekitar 70 persen di antaranya menjadi guru.

Baca juga: Dirjen Dikti ajak mahasiswa daerah 3T ikut program Kampus Merdeka

Baca juga: Akademisi: Butuh keberanian merevisi kurikulum untuk jalankan MBKM

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023