Kupang (ANTARA) - Satu unit kapal motor tanpa nama dengan tujuh orang penumpang tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi akibat angin kencang di perairan Pulau Pungu Besar Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere Mexianus Bekabel selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Kamis mengatakan, tim SAR gabungan di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat telah menuju ke lokasi kecelakaan untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para penumpang.

Peristiwa tenggelamnya kapal motor tanpa nama itu menurut dia terjadi pada Kamis pukul 11.40 Wita pada koordinat 8°32'15.28"S - 119°47'32.66"E atau sekitar 5,61 nautical mile dari Pelabuhan Labuan Bajo ujung barat Pulau Flores. 

Kapal motor tanpa nama itu merupakan jenis kapal motor angkut penumpang antarpulau dengan rute Labuan Bajo - Seraya.

Kapal motor dengan tujuh orang penumpang itu dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Pungu Besar ketika sedang dalam pelayaran menuju Pulau Seraya.

"Tim SAR sudah menuju ke lokasi kejadian untuk melaksanakan operasi pertolongan dan pencarian terhadap para penumpang kapal motor yang dilaporkan tenggelam tersebut, operasi SAR dilakukan setelah Basarnas berkoordinasi dengan potensi SAR di daerah itu untuk melaksanakan operasi SAR secara bersama," ujarnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere Mexianus Bekabel menjelaskan operasi SAR terhadap kecelakaan kapal motor tanpa nama di Labuan Bajo itu melibatkan tim SAR gabungan terdiri Kantor Basarnas Maumere lima orang,

Pos SAR Manggarai Barat dua orang, Syahbandar Manggarai Barat satu orang dari unsur TNI AL satu orang, Ditpolair Labuan Bajo satu orang.

Baca juga: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspada hujan lebat dan angin kencang

Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat hingga 16 Februari di Manggarai Barat NTT

Baca juga: BMKG ingatkan warga Manggarai Barat untuk waspadai curah hujan tinggi

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023