Dewan peninjau pembebasan bersyarat negara bagian tersebut, pada Rabu (1/3), menolak memberikan pembebasan bersyarat kepada Sirhan yang kini berusia 78 tahun karena menganggapnya masih belum layak dibebaskan.
Keputusan tersebut bertolak belakang dengan keputusan panel dua tahun sebelumnya yang menyatakan Sirhan sudah layak mendapatkan pembebasan bersyarat, yang kemudian diveto oleh Gubernur California Gavin Newsom.
Sirhan kemudian menuntut Newsom karena menilai veto tersebut ilegal. Masih belum jelas bagaimana dampak putusan panel pembebasan bersyarat terhadap tindakan hukum kepada Sirhan.
Dia dinyatakan terbukti bersalah setelah menembak Kennedy yang kala itu berumur 42 tahun, di pantri Hotel Ambassador, Los Angeles, pada 5 Juni 1968 usai menyampaikan pidato kampanyenya sebagai bakal calon presiden AS. Kennedy meninggal dunia keesokan harinya.
Abangnya, Presiden John F. Kennedy, dibunuh di Dallas, Texas, pada 1963.
Baca juga: Terpidana pembunuh RFK dikabarkan ditusuk di penjara
Sirhan berkata ia tidak mengingat apapun terkait penembakan tersebut walaupun mengakui menembak Kennedy gara-gara dukungan Kennedy kepada Israel.
Ethel Kennedy, istri Robert F Kennedy yang kini berusia 94 tahun, dan enam dari sembilan anaknya, menolak pembebasan bersyarat Sirhan.
Sebaliknya, dua anak Kennedy lainnya, Robert F. Kennedy Junior dan Douglas Kennedy, mendukung pembebasan bersyarat Sirhan.
Atas tindakannya, Sirhan divonis mati oleh pengadilan pada 1969, namun vonis tersebut diubah menjadi penjara seumur hidup setelah California menghapuskan hukuman mati.
Gubernur California Gavin Newsom mengaku tidak sepakat dengan keputusan dewan peninjau yang menyatakan Sirhan layak mendapatkan pembebasan bersyarat.
Setelah mempelajari kasus ini, termasuk catatan-catatan Arsip Negara Bagian California, Newsom menyimpulkan Sirhan masih tak pantas mendapatkan pembebasan bersyarat.
Sirhan saat ini dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Richard J. Donovan dekat San Diego, California.
Baca juga: Museum The Sixth Floor saksi bisu penembakan JFK
Sumber: Reuters
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
