Jakarta (ANTARA) - Vice President Microsales Management Division PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Asep Nugraha Sukma mengatakan, dampak pandemi COVID-19 dirasa lebih besar dibandingkan dengan krisis keuangan yang terjadi pada 1998.
 
“Pengusaha di tahun 1998 mungkin krisis tidak signifikan karena lebih butuhkan transaksi keluar, tapi kalo pandemi berikan tantangan bagi kami perbankan,” ujar Asep dalam Bincang Bahari edisi 3 yang digelar di Jakarta, Jumat.
 
Ia pun menuturkan, sebagai upaya mengantisipasi dampak yang lebih dalam terhadap UMKM, pemerintah sempat mengeluarkan berbagai langkah termasuk bantuan sosial hingga beragam subsidi.
 
Presiden Jokowi, lanjutnya, bahkan meminta perbankan melakukan peningkatan penyaluran kredit bagi UMKM sebesar 30 persen, sehingga sebagai salah satu lembaga perbankan pelat merah, tak ada alasan untuk tidak membantu UMKM yang merupakan tulang punggung penggerak ekonomi nasional.
 
Menjawab tantangan tersebut, diungkapkannya, BRI telah menyalurkan porsi kredit UMKM sepanjang 2022 sebesar 42 persen atau diatas target yang ditetapkan Presiden Jokowi.
 
Adapun penyaluran kredit ini turut mengakomodir kebutuhan UMKM sektor kelautan perikanan, yakni penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp252 triliun pada 2022 kepada 6,5 juta UMKM.
 
“Dan UMKM sektor perikanan menjadi salah satu target kami dan Alhamdulillah sudah mencapai dua digit,” tukasnya.
 
Lebih lanjut, ia menerangkan, BRI turut mendorong berkembangnya UMKM sektor kelautan dan perikanan melalui empat strategi, di antaranya meningkatkan kapabilitas SDM & infrastruktur, rejuvenasi produk & layanan, membangun ekosistem digital, serta program pemberdayaan kepada para pelaku UMKM.
 
BRI juga menyediakan pinjaman dengan berbagai segmen, mulai dari unfeasible dan unbankable, feasible dan unbankable, hingga feasible dan bankable berdasarkan literasi dasar, literasi bisnis, dan literasi digital dengan memperhatikan ekosistem bisnis perikanan, salah satunya yang terintegrasi dengan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA), serta fasilitas pembiayaan Pasar Rakyat Indonesia (PARI).

Baca juga: Menko Airlangga: Perppu Cipta Kerja bantalan hadapi krisis ekonomi
Baca juga: Kartu kredit tak ada gunanya lagi Venezuela akibat inflasi tinggi
Baca juga: Kadin optimis ekonomi Indonesia terus tumbuh di tengah krisis global

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023