Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia memanfaatkan citra satelit resolusi tinggi dengan akurasi pemokusan hingga 50 cm untuk mendeteksi setiap perubahan lahan di Cameron Highlands.

Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) dalam keterangan persnya di Kuala Lumpur, Selasa, menyebutkan pendeteksian setiap perubahan lahan di Cameron Highlands dapat lebih efisien dan efektif.

Itu terjadi karena satelit yang digunakan dapat merekam aktivitas permukaan bumi secara teratur, berulang, dalam cakupan luas, dan menghasilkan gambar digital beresolusi tinggi atau akurasi pemokusan hingga 50 cm.

Seluruh informasi yang diperoleh disusun menjadi sebuah sistem khusus yang beroperasi secara daring dengan menggunakan Cameron Highlands iPantau System.

Baca juga: Tokoh Malaysia: Masjid Tinggi bukti kehebatan orang Banjar

Sebelumnya, menurut MOSTI, sistem tersebut juga digunakan terutama dalam operasi terintegrasi Ops Gading dan Ops Lestari pada 2014 hingga 2016, untuk menangani dan memberantas aktivitas pembukaan lahan ilegal di wilayah dataran tinggi tersebut.

Kini MOSTI, melalui Badan Antariksa Malaysia (MYSA), bekerja sama dengan Cameron Highlands District and Land Office (PDTCH) dan Cameron Highlands Development Corporation (PKCH) memperkuat sistem tersebut melalui penambahan modul pemantauan baru dan penggunaannya akan diperluas untuk digunakan badan lain di Distrik Cameron Highlands.

Distrik itu berada di barat daya Negeri Pahang dan memiliki ketinggian 1.829 meter dari permukaan laut, serta menjadi pusat peristirahatan berhawa sejuk bersuhu antara 10 sampai 20 derajat Celsius.

Baca juga: 53.139 jiwa terdampak banjir di Malaysia

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023