Bandung (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bagian Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik berhasil menciptakan mobil robot penjinak bom generasi kedua dengan nama Morolipi-V.1. "Saat ini pengerjaannya baru mencapai sekitar 80 persen dan diharapkan pada akhir tahun 2006 sudah bisa dioperasikan," kata Kepala Sub Bidang Rekayasa Mekatronik Estiko Rijanto kepada pers di Bandung, Selasa. Sebelumnya pada tahun 2004 lalu, kata dia, pihaknya telah meluncurkan mobil penjinak bom dengan nama Prototipe Autonomous dengan memakai dua roda yang hanya bisa digunakan di jalan datar dan pada tahun 2005 pihaknya membuat prototipe lengan robot artikulator. Menurut dia, mobil robot penjinak bom itu mampu menjinakkan bom yang sejenis dengan bom yang meledak di Bali pada tahun 2002 lalu dan penjinakan bomnya dengan cara memotong kabel listrik dengan memakai rangkaian pemicu. Mobil robot penjinak bom itu akan dioperasikan oleh ahli bom (tim Gegana) dengan jarak kendali maksimal sekitar enam kilometer. Estiko mengatakan, komponen pembuatan mobil robot itu berasal dari luar negeri, namun dirinya mengusahakan agar komponen primer itu dapat diperoleh di dalam negeri. Menurut dia, pembuatan mobil robot penjinak bom generasi kedua dengan nama Morolipi-V.1 ini berbeda dengan mobil robot sebelumnya karena bannya sebanyak empat roda Vespa dan bisa berjalan di tangga. Ia mengatakan, dengan adanya penemuan mobil robot penjinak bom yang menggunakan kamera biasa itu diharapkan TNI dan Polri dapat memesannya karena harganya lebih murah bila dibandingkan dengan mobil robot dari luar negeri. Mobil robot Morolipi-V.1 itu memiliki berat sekitar 80 kg hingga 100 kg dengan tinggi 90 cm, dimensinya 1 m X 1 m yang memiliki tiga lengan dengan panjang sekitar 1,5 meter. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006