Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengirim bantuan genset untuk membantu penerangan bagi pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

"Kita sudah kirimkan dan sampai saat ini masih digunakan," kata Kepala Seksi Energi Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudinakertrans) Jakarta Barat, Angga Septian saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Angga mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan satu buah genset dan dua buah lampu sorot dengan daya 120 Watt. Genset tersebut diperkirakan dapat menerangi beberapa rumah hingga tenda darurat yang ada di lokasi kebakaran.

"Sudah 'standby' di area pengungsi Pertamina di Rawa Badak, Jakarta Utara. Sudah ada dua tim di sana," kata dia.

Angga belum bisa memastikan hingga kapan genset dan lampu sorot tersebut digunakan. Dia hanya memastikan terus menyiagakan beberapa genset tambahan jika diperlukan untuk penerbangan para korban kebakaran.

Baca juga: Empat jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang teridentifikasi
Baca juga: Menteri BUMN copot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina

Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat (Jakbar) juga mengirimkan bantuan berupa tenaga relawan dan ambulans ke lokasi kebakaran.

Pada hari kebakaran terjadi, Jumat (3/3), pihaknya mengirim dua unit mobil dan 11 relawan PMI. Pada Senin (6/3) dikirim bantuan 15 relawan dan beberapa ambulans.

"Kita berikan bantuan untuk mendukung posko PMI Jakarta Utara," kata ketua PMI Jakarta Barat, Becky Mardani di Jakarta.

Dia akan terus menyiagakan regu khusus untuk dikirim ke lokasi kebakaran demi membantu proses pengobatan korban di lokasi pengungsi.

Pipa penerimaan BBM di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, terbakar hingga meluas ke permukiman yang berada tak jauh dari objek vital nasional itu pada Jumat (3/3) malam.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Senin (6/3) pukul 18.00 WIB, korban meninggal sebanyak 18 jiwa. Sedangkan, 39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit di Jakarta.
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023