Washington (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat pada Rabu menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat Iran atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Mereka yang dijatuhi sanksi itu termasuk panglima angkatan bersenjata Iran dan beberapa perusahaan di negara tersebut.

“Hari ini, di Hari Perempuan Internasional, AS bersama Uni Eropa, Inggris dan Australia meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas pelanggaran hak asasi manusia yang terus terjadi, terutama terhadap perempuan dan anak-anak perempuan,” ujar Blinken dalam sebuah pernyataan.

AS juga menuntut tanggung jawab pada mereka yang terlibat dalam tindakan brutal terhadap aksi-aksi protes yang muncul akibat kematian Mahsa Amini, katanya.

Untuk itu, AS memberikan sanksi kepada dua pejabat pengawas penjara di Iran, dua pejabat keamanan senior Iran, tiga perusahaan yang memasok aparat keamanan Iran beserta pemimpinnya, dan pejabat tinggi penegak hukum, kata Blinken.

Sanksi Departemen Keuangan AS dikenakan kepada Direktur Jenderal Penjara Provinsi Alborz Ali Chaharmahali dan Kepala Penjara Pusat Orumiyeh Darius Bakhsi.

Menurut Blinken, kedua pejabat itu terlibat dalam tindakan tidak manusiawi aparat keamanan di penjara mereka terhadap para tahanan, termasuk pemerkosaan, penyiksaan, dan perlakuan lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan.

Sanksi juga dijatuhkan kepada Direktur Teknis Deputi Urusan Siber Kejaksaan Agung Iran, Mahdi Amiri; Panglima Angkatan Darat Sayyed Abdolrahim Mousavi, dan komandan Tentara Garda Revolusi Islam (IRGC) Provinsi Shohada di Provinsi Azerbaijan Barat Habib Shahsavari.

Selain itu, AS juga mengenakan sanksi kepada Naji Pas Company yang memasok kepolisian nasional beserta CEO Reza Asgharian; Entebagh Gostar Sepehr beserta CEO Gholamreza Ramezanian Sani; dan Institut Naji Pars Amin yang menyediakan jasa keamanan dan perlindungan beserta CEO Bahram Abdollahinejad.

“AS sangat prihatin bahwa otoritas Iran terus menekan aksi protes damai, termasuk dengan penangkapan massal, persidangan palsu, eksekusi sembarangan, penahanan jurnalis, dan penggunaan kekerasan seksual sebagai upaya meredam protes,” kata Blinken.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AS targetkan petrokimia dan minyak bumi Iran dalam sanksi baru
Baca juga: AS jatuhkan sanksi terhadap sejumlah pemimpin Iran

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023