Beberapa lapangan migas yang tidak dieksplorasi dan eksploitasi harus tetap didorong agar bisa menghasilkan PAD.
Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mendorong Medco E&P sebagai kontraktor Blok Migas Tarakan Onshore mengeksplorasi lapangan-lapangan yang belum diaktifkan.
 
"Beberapa lapangan migas yang tidak dieksplorasi dan eksploitasi harus tetap didorong agar bisa menghasilkan pendapatan asli daerah," kata Sekretaris Daerah Kaltara Suriansyah, di Tanjung Selor, Kamis.
 
Terdapat tujuh lapangan migas onshore (darat) yang dikelola Medco E&P di Kota Tarakan, namun hanya satu yang berproduksi yaitu Lapangan Mamburungan.
 
Adapun enam lapangan migas lainnya yang tidak berproduksi adalah Lapangan Hakebabo, Mengatal, Pamusian Deep, Peninki, Sesanip, dan South Pamusian.
 
Pemprov Kaltara sejatinya berpotensi menghimpun pendapatan dari skema Participating Interest (PI) 10 persen sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran PI 10 Persen pada Wilayah Kerja Migas.
 
Meski begitu, Pemprov Kaltara menilai bagi hasil dari skema PI itu belum cukup ekonomis, karena lapangan migas yang berproduksi hanya satu lapangan.
 
Pemprov Kaltara dan Pemkot Tarakan rata-rata hanya akan mendapatkan Rp1 miliar sampai Rp2 miliar per tahun dari kegiatan produksi Lapangam Mamburungan.
 
"Jika tujuh lapangan itu semua digarap, tentu akan menghasilkan pendapatan asli daerah ratusan miliar rupiah per tahun," kata Suriansyah.
 
Blok atau Wilayah Kerja (WK) Tarakan Onshore mulai kontrak oleh Medco E&P pada 13 Januari 2022 dan akan berakhir pada 14 Januari 2042 atau selama 20 tahun.
 
Sebelumnya, WK Tarakan Onshore dikelola oleh Tesoro Tarakan Petroleum Company pada 1982. Kemudian PT Eksita Patranagari 1992, PT Expan Tarakan pada 1996, dan Medco E&P Tarakan pada 2004.
 
Fasilitas produksi Medco E&P mencapai 53 sumur yang telah dibor dan 18 di antaranya aktif. Juga terdapat satu stasiun gas, dua stasiun minyak, dan 34,45 kilometer jaringan pipa.
 
Medco E&P memproduksi minyak 325 MMSTB (890 BOPD) dan gas 765 3BCF (2,1 MMCFD) dari Lapangan Mamburungan.
 
Pada 2023 ini, rencana produksi minyak 670 BOPD dan gas 2,14 MMCFD. Luas area WK Tarakan Onshore mencapai 178,70 kilometer persegi.
Baca juga: Kontribusi gas Kalimantan-Sulawesi 30 persen untuk nasional
Baca juga: Pemprov optimis bisa kelola PI 10 persen di sektor migas Kaltara

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023