Hingga saat ini, api telah menghanguskan 15 ribu hektar tanah dan menghancurkan dua rumah serta lima bangunan di bagian utara Bathurst, kota di Central Tablelands, menurut laporan ABC News.
Kebakaran tersebut juga mendatangkan bencana pada hewan ternak hingga menyebabkan 400 domba dan 300 sapi mati, menurut laporan itu.
Otoritas setempat telah memberikan peringatan bahwa api bisa menyebar ke wilayah sekitar dalam beberapa hari ke depan, terutama dekat Crudine, Pyramul, dan Hargraves.
Sebanyak 200 petugas pemadam kebakaran dan 14 pesawat bekerja mengendalikan kebakaran, yang masih menjadi ancaman bagi bangunan di wilayah jalan Doughertys Junction, Sallys Flat, dan Hill End.
Dinas Pemadam Kebakaran NSW mengatakan kondisi di wilayah kebakaran lebih baik dari Rabu (8/3), tetapi api telah menyeberang ke Jalan Sallys Flat dan menyebar menuju Jalan Crudine.
Pada Senin (6/3), Badan Meteorologi Australia (BOM) mengeluarkan peringatan bahwa kondisi cuaca yang panas, berangin dan sebagian besar kering dapat menyebabkan kebakaran di wilayah timur dan utara NSW.
Sementara itu, gelombang panas yang parah diperkirakan akan mereda di negara bagian tersebut hingga Kamis.
Dalam pernyataan di situs, BOM mengindikasikan dalam prakiraan cuaca jangka panjang untuk Musim Gugur bahwa kemungkinan udara akan lebih kering dan lebih hangat dari biasanya di sebagian besar Australia.
Pada laporan tentang kebakaran Black Summer di Australia 2019-20, Dana Dunia Untuk Alam (WWF) menyatakan pada 2020 lebih dari 60 ribu koala mati, terluka atau telantar akibat krisis kebakaran hutan musim panas Australia.
Kebakaran hebat itu juga menewaskan 30 orang dan berdampak pada sekitar tiga miliar hewan dan burung.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Damkar Australia siapkan drone hadapi musim kebakaran hutan
Baca juga: Koala di New South Wales kemungkinan punah pada 2050
Puluhan rumah hancur akibat kebakaran hutan di Western Australia
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023
