Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan Pidato Politik Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) murni merupakan aspirasi rakyat Indonesia.

‘’Sebagai contoh, saat Ketua Umum Partai Demokrat menegaskan bahwa rakyat sedang susah, itu bukan isapan jempol. Itu bukan pernyataan yang dibuat-buat untuk mendiskreditkan kerja pemerintah atau menyinggung pihak mana pun. Itu memang pernyataan yang didasarkan pada fakta lapangan,’’ katanya di Jakarta, Rabu.

Dia menegaskan sebagai pucuk pimpinan di Partai Demokrat, AHY tidak mungkin mengarang cerita. Sebagai bagian dari pengurus partai, Ibas sendiri kerap mendengar keluhan itu pada saat turun menemui konstituen.

"Apa yang disampaikan AHY dalam pidatonya adalah aspirasi yang kerap saya dengar dari masyarakat," ujarnya.

Baca juga: AHY jelaskan kritik buat pemerintah demi kepentingan rakyat
Baca juga: AHY: Indonesia Emas 2045 terwujud jika ada keadilan dan kesejahteraan


Dia menegaskan Partai Demokrat selalu adil dalam menyampaikan sesuatu karena akan mengapresiasi jika hal itu baik. Sebaliknya, jika ada keluhan, partai akan menyuarakan walaupun itu terdengar pahit.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY mengatakan telah mendengar langsung rakyat bicara,dalam perjalanannya berkeliling Nusantara selama enam bulan terakhir.

‘’Ibu Yanti, ibu rumah tangga yang saya temui di Sulawesi Tengah, mengatakan harga beras sekarung 50 kilogram, nyaris 1 juta rupiah. Artinya, harga per kilo mencapai 20 ribu rupiah. Ini jauh di atas harga eceran tertinggi beras di pasaran. Ia menjerit dari mana kami bisa mendapat uang untuk membeli kebutuhan pokok itu," ungkap AHY dalam pidato politiknya di Jakarta, Selasa (14/3).

Keluhan itu, kata AHY, juga didengar dari para petani di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Nusa Tenggara. Harga pupuk mahal, sedangkan pupuk subsidi langka. Belum lagi, kata dia, harga jual hasil panen dipermainkan tengkulak.
 

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023