Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menyebut persiapan layanan haji untuk jamaah asal Indonesia di Arab Saudi sudah mencapai 80 persen, hanya tinggal proses finalisasi pada layanan konsumsi dan masyair.

"Untuk penyiapan layanan transportasi dan akomodasi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, sudah selesai semua. Untuk layanan konsumsi dan masyair, masih dalam proses penyiapan dan finalisasi. Insya Allah selesai pada bulan Ramadhan, saat ini sudah 80 persen," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid di Jakarta, Selasa.

Subhan menjelaskan ada empat layanan yang akan diberikan kepada jamaah calon haji Indonesia selama di Arab Saudi yakni akomodasi, transportasi, katering, dan layanan masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Baca juga: Menteri Agama pastikan persiapan haji di Arab Saudi berjalan baik

Layanan transportasi mencakup bus antar kota perhajian (Madinah-Mekkah dan Mekkah-Madinah), bus dari bandara ke hotel di Madinah dan Mekkah, serta bus shalawat yang akan beroperasi 24 jam mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

Untuk layanan akomodasi, Kementerian Agama telah menyiapkan hotel bagi jamaah di Mekkah dan Madinah. Kemenag telah menyiapkan 111 hotel untuk jamaah selama berada di Mekkah.

"Sistem sewa yang digunakan adalah full musim. Sementara di Madinah, ada sekitar 100 hotel yang disiapkan dengan tiga skema, yaitu sewa satu musim, sewa semi musim, dan blocking time," kata dia.

Baca juga: Kemenag tegaskan penentuan biaya haji tak bedakan usia jamaah

Selain itu, Kemenag juga terus mematangkan layanan khusus untuk Lansia. Pasalnya, terdapat sekitar 64 ribu calon haji Lansia yang harus mendapatkan perhatian lebih.

"Kami masih siapkan skema layanan secara komprehensif. Ini masih digodok tim, termasuk melibatkan ahli lansia dari UI. Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari Tanah Air hingga di Arab Saudi," kata dia.

Subhan mengatakan pihaknya juga sedang menyiapkan lift khusus serta bus dengan spesifikasi yang ramah lansia, seperti dek lebih rendah, pintu lebih lebar, dan kursinya juga lebih besar.

Baca juga: Kemenag libatkan ahli geriatri pada penyelenggaraan haji 2023

"Untuk bus shalawat, kita siapkan 490 bus. Selain itu, ada 10 persen atau 49 bus sebagai cadangan," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023